Top 3: Di Tahanan, Jessica Santap Nasi Kotak Penyidik

Menu seadanya yang disuguhkan Polda untuk Jessica tidak menggugah selera makannya.

oleh Audrey SantosoGerardus Septian Kalis diperbarui 04 Feb 2016, 18:00 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2016, 18:00 WIB
Melihat Mirna Sudah Tewas, Jessica: Cantik Ya Mirna
Inilah kelakuan aneh Jessica yang membuat ayah Mirna, Edi Darmawan Salihin menaruh curiga kepadanya.

Liputan6.com, Jakarta - Ingin menjaga Jessica Kumala Wongso tetap sehat, Pengurus Rumah Tahanan Direktorat Reserse Kriminal (Direskrim) Polda Metro Jaya memberikan 'jatah' makanan khusus kepada sang tersangka kasus kematian Wayan Mirna Salihin tersebut. Sebab menu seadanya yang disuguhkan Polda, tidak menggugah selera makannya.

Menu untuk para tahanan itu biasanya menyajikan sayur bening, tahu atau tempe, serta nasi dengan porsi sedikit.

Kabar tersebut menjadi informasi paling hits hingga petang ini. Selain itu, kabar yang tak kalah menariknya juga masih terkait Jessica yang tak diundang dalam pernikahan Mirna.

Berikut 3 berita terfavorit yang dihimpun Liputan6.com, Kamis (4/2/2016):

1. Tak Mau Makanan Tahanan, Jessica Santap Nasi Kotak Penyidik

Jessica Kumala Wongso mengenakan baju tahanan Polda Metro Jaya. (Audrey Santoso/Liputan6.com)

Sejak ditahan 30 Januari lalu, tersangka kasus kematian Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso, tidak bernafsu makan jika menu makanan yang disuguhkan 'seadanya', layaknya menu tahanan.

Pengurus Rumah Tahanan Direktorat Reserse Kriminal (Direskrim) Polda Metro Jaya biasanya menyajikan sayur bening, tahu atau tempe, serta nasi dengan porsi sedikit.

"Ada jatah buat Jessica, tapi dia tak makan itu," ujar Direktur Perawatan Tahanan dan Barang Bukti Ditreskrim Polda Metro Jaya Ajun Komisars Besar Barnabas ketika dihubungi di Jakarta, Rabu (3/2/2016).

Guna menjaga kondisi kesehatan Jessica, kata Barnabas, biasanya penjaga rutan memberinya nasi kotak, yang merupakan jatah makan penyidik.

Selengkapnya baca di sini...

2. Mengaku Punya Bukti, Kembaran Mirna Siap Bertemu Jessica

Made Sandy Salihin, saudara kembar dari Mirna dan Suami Mirna, Arief Soemarko saat tiba di Polda Metro Jaya, Rabu (3/2/2016). Polisi memanggil mereka untuk dimintai keterangan sebagai saksi. (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Made Sandy Salihin, adik kembar Wayan Mirna Salihin, mengatakan semua yang dikatakan tersangka kasus kematian kakaknya, Jessica Kumala Wongso, adalah kebohongan. Temasuk kepada kepolisian.

Sandy mengaku memiliki bukti-bukti yang dapat mematahkan dusta Jessica itu. Dia juga siap jika polisi mengkonfrontasi dirinya dengan Jessica.

"Apa yang dia sampaikan semua bohong‬. Saya siap (bila dipertemukan dengan Jessica)," ucap Sandy usai menjalani pemeriksaan lanjutan bersama suami Mirna, Arief Sumarko, di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (3/2/2016).

Terkait isi obrolan Jessica kepada Mirna di Whatsapp, perempuan berparas oriental ini mengaku tak tahu menahu.

Selengkapnya baca di sini...

3. Jessica Tidak Diundang ke Pernikahan Mirna

Rasa tidak percaya karena telah ditinggal pergi selama-lamanya, itulah kini yang tengah dirasakan oleh teman-teman Wayan Mirna Salihin.

Ayah Wayan Mirna Salihin, Edi Darmawan Salihin yakin, Jessica Kumala Wongso adalah orang yang meracuni anaknya saat 'ngopi cantik' di Kafe Olivier, Mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat, 6 Januari lalu. Keyakinan itu bertambah setelah dia menyelidiki sampai ke Kafe Olivier. Apalagi ternyata Jessica tidak diundang ke acara pernikahan Mirna.

Saat di kafe itu, cerita Edi, dia sempat bertanya banyak kepada pegawai yang tugasnya membuat kopi buat para pelanggan, namanya Rangga. Bahkan, Edi sempat mengancam Rangga karena telah membunuh Mirna. Namun, jawaban Rangga mem buat Edi terenyuh. Apalagi setelah mendapat cerita dari manajer Rangga.

"Nah ini jalan ceritanya Pak saya jelasin. jadi waktu pertama, itu yang bikin (kopi) namanya Rangga, saya tanya Rangga. Rangga kamu besok bawa celana dalem banyak kan ya sama kaos, mau masuk bui. Kenapa? anak saya mati sama kamu. Saya tuntut kamu.

"Aduh Pak, saya orang gunung, Pak, Gunung Kidul. Kasihan nggak, Pak? Anak kecil, Pak, 22 tahun ahli kopi. Dan saya lihat sederhana sekali, saya tersentuh di situ. Saya katakan sama manajernya waktu itu Devi, saya bilang, Dev, ini anak (Rangga) gimana? Aduh, Pak, nggak ngerti apa-apa, Pak. Gitu," kata Edi di acara Indonesia Lawyers Club, Selasa 2 Februari 2016.

Selengkapnya baca di sini...

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya