Liputan6.com, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur. Silatnas bertemakan 'Rembuk Nasional untuk Islah Seutuhnya' itu menyimpulkan bahwa langkah rekonsiliasi harus segera dilakukan melalui Muktamar.
"Kesimpulannya, Silatnas merekomendasikan penyelesaian perselisihan konflik PPP melalui muktamar dalam rangka islah," ujar politikus PPP Arsul Sani saat dikonfirmasi, Jakarta, Sabtu (6/2/2016).
Baca Juga
Anggota Komisi III DPR itu menegaskan, muktamar nantinya akan dilakukan oleh DPP hasil dari muktamar Bandung.
Advertisement
"Muktamar islah itu nantinya akan dilaksanakan oleh DPP hasil Bandung, baik penyelenggaraannya, baik panitianya. Di mana kepanitiaannya dibagi proporsional kedua kubu yang berselisih," ungkap Arsul.
Â
Baca Juga
Bukan hanya itu, dia menegaskan nantinya Muktamar tersebut juga akan diawasi ketat oleh Mahkamah Partai dan para senior, agar berjalan sesuai AD/ART. Dan, di dalam Muktamar baik Djan Faridz maupun Romahurmuziy bisa maju lagi menjadi calon Ketua Umum PPP.
"Semua yang bersengketa bisa mencalonkan diri. Silakan maju secara baik dan fair tanpa melupakan AD/ART. Jadi intinya, kalau cabang-cabang memajukan keduanya dan bersedia, silakan saja," ungkap Arsul.
Terkait waktu pelaksanaannya, dia pun menegaskan akan dilaksanakan pada April mendatang.
"Dalam Silatnas juga menyetujui Muktamar selambatnya bulan April 2016. Kenapa April, karena Mei dan Juni sudah masuk penjaringan pencalonan pilkada," pungkas Arsul.