Liputan6.com, Jakarta - Pentolan Kalijodo Abdul Aziz atau Daeng Aziz setuju jika prostitusi di Kalijodo ditutup. Namun persoalan gusur-menggusur, dia siap pasang badan melawan pemerintah.
"150 persen saya setuju prostitusi ini dihapus. Tapi persoalannya yang saya tanyakan pemerintah ini harus menyediakan tempat untuk usaha dahulu. Atau apa usaha mereka?," ujar Daeng Azis di Kalijodo, Selasa (16/2/2016).
Masyarakat Kalijodo, kata Aziz, tak pernah mau dipindahkan ke rumah susun yang belum jelas kepastiannya. Baik itu kepastian mata pencaharian yang baru, atau hal-hal lainnya.
"Saya belum bisa jawab, karena saya belum pernah diberikan kuasa sama mereka," ucap Daeng.
Baca Juga
Daeng menyesalkan sikap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang sesumbar mau menyelesaikan persoalan Kalijodo hanya dalam rentang waktu sebulan.
Sebelumnya, pada siang hari tadi, Daeng sudah mengultimatum Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok jika masih berniat menggusur permukiman warga Kalijodo.
Aziz enggan membeber apa langkahnya jika Kalijodo tetap akan digusur. Ia hanya memberi sinyal bahwa persoalan Kalijodo ini akan dibawa ke ranah hukum.
"Ah kita berbicara hukum, berbicara pada saat ini. Saya ini sudah kuasakan kepada pengacara. Tanyakan sama pengacara," ujar Daeng.