Kader Ini Usulkan Terobosan Cegah Terjadinya Konflik Baru Golkar

Politikus Golkar M Sarmuji mengusulkan demi mencegah konflik baru, perlu dibuat konvensi saat munas.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 18 Feb 2016, 08:36 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2016, 08:36 WIB
20160204-Rapat Silaturahmi Golkar-ARB dan Agung Laksomo-Jakarta-Johan Tallo
Aburizal Bakrie (kiri) dan Agung Laksono saat menghadiri Rapat Pengurus Harian Partai Golkar di DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (4/2/2016). Rapat pengurus ini adalah pertama kalinya setelah perselisihan antar dua kepemimpinan.(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Musyawarah Nasional Partai Golkar akan segera digelar. Munas itu bertujuan untuk memilih pengurus baru dan mengakhiri perseteruan di internal partai.

Namun, politikus Golkar M Sarmuji mempunyai ide lain. Dia ingin munas nanti bukan hanya menjadi ajang memilih Ketua Umum. Dia mengusulkan demi mencegah konflik baru, perlu dibuat konvensi saat munas.

"Sebaiknya juga memilih Ketua Dewan Konvensi agar memiliki legitimasi kuat dan bisa lebih independen dalam menjalankan tugasnya " ujar Sarmuji saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu 17 Februari 2016.

Menurut anggota Komisi IX DPR itu, dengan dibahasnya isu konvensi dalam munas akan menghasilkan persepsi positif, sebab Partai Golkar perlu banyak terobosan untuk bisa memperbaiki citra partai akibat konflik yang panjang.

‎"Konvensi jika dikelola dengan baik juga bisa menjadi penggerak mesin partai yang sudah lama tidak dipanasi," tegas dia.

Dia mengingatkan, jika nanti munas tidak cukup waktu untuk membahas secara detail tentang konvensi, maka konvensi termasuk dewan konvensi bisa dibahas secara khusus di dalam rapimnas.

"Yang penting secara prinsip ada produk yang mengatur tentang konvensi seperti AD/ART yang merupakan cantolan bagi aturan yang lebih detail," pungkas Sarmuji.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya