Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi mengaku akan terus mengecek pembangunan berbagai proyek infrastruktur di berbagai daerah. Dia mengaku tidak ingin hanya terlibat dan hadir dalam peresmian proyek.
"Saya ingin melihat pelaksanaannya. Pelaksanaan yang sering kita kedodoran seperti itu, tandatangan seperti itu banyak. Tapi implementasinya yang harus kita dorong," ujar Jokowi saat acara peresmian pembukaan Konsolidasi Perencanaan dan Pelaksanaan Penanaman Modal Nasional (KP3MN) di Istana Negara, Jakarta, Senin (22/2/2016).
"Kenapa saya cek sampai urusan kecil, saya kontrol, karena saya ingin pastikan yang tanda tangan itu jalan. Tidak hanya tekan-teken, ndak mau saya," imbuh dia.
Jokowi mengatakan, Indonesia saat ini tengah dikejar waktu untuk menyelesaikan berbagai proyek infrastruktur.
Kesiapan infrastruktur ini dinilai sebagai salah satu kunci agar Indonesia mampu bersaing di kancah internasional. Terlebih saat ini telah masuk era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di mana kini negara-negara di Asia Tenggara harus bersaing.
"Kalau dalam KTT ASEAN, kepala negara itu bergandengan tangan dan itu lambang kerja sama. Tapi kita memandang, mereka adalah pesaing kita. Kalau mereka bisa cepat, kita harus lebih cepat. Kalau tidak, kita akan ditinggal," tutur ayah 3 anak itu.
"Karena itu pelayanan harus mulai dirombak total, kalau dulu BKPM ngurus satu izin bisa 3 bulan-setahun, kenapa dalam tiga jam dapat 8 izin, ini kan hanya masalah niat dan kemauan, saya minta semua daerah semua sama," sambung dia.
Tidak hanya pelaksanaan proyek, Jokowi juga terus mengawasi waktu tunggu bongkar muat (dwell time) di pelabuhan Tanjung Priok. Jokowi mengaku cukup puas karena proses dwell time di Tanjung Priok saat ini sudah sekitar 3 hari dari sebelumnya yang mencapai 6 hari.
"Sekarang (dwell time) sudah mirip-mirip Singapura. Pokoknya dweling time seperti yang sudah-sudah, nggak ada lagi. Kita akan cek semuanya," pungkas Jokowi. Turut hadir dalam acara ini Kepala BKPM Franky Sibarani, Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti, dan sejumlah menteri.
Jokowi: Kita Harus Lebih Cepat, Kalau Tidak Ditinggal
Jokowi mengatakan, Indonesia saat ini tengah dikejar waktu untuk menyelesaikan berbagai proyek infrastruktur.
Diperbarui 22 Feb 2016, 15:21 WIBDiterbitkan 22 Feb 2016, 15:21 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers terkait kisruh pencatutan namanya dan wapres Jusuf Kalla di Istana Negara, Jakarta, Rabu (18/11/2015). Kasus tersebut kini sudah dibawa ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Perbedaan Kimbab dan Sushi yang Sering Tertukar, Kenali Keunikan Cita Rasanya
Resep Mangut Lezat: Hidangan Tradisional Jawa yang Menggugah Selera
Danantara Bisa Pancing Aliran Modal ke Indonesia
Doa Ziarah Kubur Sebelum Ramadan, Begini Tuntunannya
Perbedaan Asam Urat dan Rematik, Kenali Gejalanya yang Serupa Tapi Tak Sama
Perbedaan Home dan House, Makna dan Penggunaan yang Tepat untuk Menyebut Rumah
Kisah Kaum Ad dan Angin yang Membinasakan Mereka Akibat Kesombongan
Nyeri Sendi dan Asam Urat Hilang, Ini 5 Resep Jamu Pegal Linu yang Terbukti Ampuh
Top 3: Cara Mengolah Kacang Tanah untuk Kesehatan Jantung
Menilik Sejarah Prangko Nusantara di Museum Prangko Indonesia
Rutin Masuk Ruang Perawatan, Real Madrid Buka Pintu Keluar Eduardo Camavinga
Inovasi Kampanye Anti-Hoaks, Liputan6.com Luncurkan Lagu "Ruang Gema"