Liputan6.com, Jakarta - Korban dugaan pembunuhan waitress atau pelayan kafe Yati Nurhayati atau Riska (26), asal Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur dikenal tertutup dan tidak bergaul dengan warga sekitar.
Tetangga Yati, Tarini mengatakan, perempuan 26 tahun itu jarang keluar dari kontrakannya, karena bekerja sebagai pelayan kafe. Almarhum sering diantar laki-laki menggunakan sepeda motor, saat pulang kerja.
"Dia jarang ngobrol, jarang kelihatan. Sering diantar laki-laki kalau malam. Saya tidak tahu tapi ya, apa ojek atau pacarnya. Beda-beda yang nganter," kata perempuan 43 tahun itu di rumahnya, Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (1/3/2016).
Yati mengontrak di Gang Sejahtera, Kampung Sawah, RT 14, RW 7, Tanah Garapan, Kelurahan Pulo Gebang, Jakarta Timur, baru sekitar 2 bulan. Perempuan 26 tahun itu tinggal bersama anaknya yang berusia 10 tahun.
"Paling baru 2 bulan dia tinggal di sini dan ganti-ganti cowoknya, jadi kita enggak tahu siapa suaminya," kata Tarini.
Menurut Tarini, warga sekitar kaget mendengar kabar Yati meninggal. Sebab, pada malam sebelum kejadian, dia tidak mendengar suara gaduh atau keributan.
Namun, Tarini melihat ada laki-laki mengendarai sepeda motor melintas di depan kontrakan Yati.
"Waktu malamnya sih enggak dengar apa-apa. Cuma saya ngelihat ada orang naik motor lewat depan rumahnya, enggak tahu siapa," tutur Tarini.
Baca Juga
Pria Misterius
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Nasriadi mengatakan, Ujang, saksi yang pertama kali melihat jenazah Yati, sempat mendengar suara keributan dari kamar sekitar pukul 01.00 WIB.
Mendengar keributan tersebut, Ujang yang merupakan pemilik kontrakan yang ditempati Yati, langsung memberitahukan kepada saksi lainnya Ade Imansyah, untuk memeriksa kondisi Yati.
"Saat kamar korban dibuka pintunya terkunci dari dalam dan didobrak oleh kedua saksi setelah itu melihat korban sudah dalam keadaan meninggal dunia," kata Nasriadi.
Namun, Ujang saat itu tidak mendengar jelas apa yang diributkan, meskipun suara kegaduhan itu jelas datang dari kontrakan yang disewa Yati.
"Kita sudah cek tempat kejadian perkara (TKP) memasang police line, keterangan yang kita dapat dari saksi seperti itu," ungkap Nasriadi.
Dari informasi yang dihimpun, jajaran Polres Metro Jakarta Timur dan Polsek Metro Cakung tengah memburu pria berinisial A, yang diduga kuat mengetahui dan diduga orang yang paling bertanggung jawab atas kematian Yati.
Jasad Yati Nurhayati kini berada di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Hasil autopsi sementara dari kepolisian, Yati diduga kuat tewas dibunuh. Karena ditemukan luka memar di leher dan keluar darah dari mulutnya.