Liputan6.com, Denpasar - Wakil Ketua MPRÂ Oesman Sapta menyosialisasikan 4 Pilar di Kamasan, Klungkung, Bali, Kamis 17 Maret 2016. Sosialiasasi itu dilakukan saat dia menghadiri acara budaya yang bertajuk Pentas Seni Budaya Bali di lapangan Desa Kamasan, Klungkung, Bali.
Dalam kesempatan ini, pria yang karib disapa Oso itu mengatakan Indonesia memang beragam dan berbeda, tapi dalam wadah NKRI perbedaan tersebut telah menyatu.
Seperti contoh, lanjut dia, di daerah kelahirannya di Kalimantan Barat ada sebuah desa yang penghuninya banyak orang Bali, tapi sudah sangat berbaur dengan masyarakat lokal. Itulah toleransi.
Oso juga mengapresiasi keindahan toleransi. Sebab, dalam suasana Nyepi pada 9 Maret 2016 lalu, umat muslim di Bali juga dapat melaksanakan salat gerhana.
Baca Juga
"Itu sangat baik dan harus menjadi contoh teladan," ungkap Oso dalam keterangan pers yang diterima Liputan6.com, Jumat (18/3/2016).
Pentas seni tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) MPR Ma'ruf Cahyono, anggota MPR dari kelompok DPD I Kadek Arimbawa, Wakil Bupati Klungkung, Forkompimda Provinsi Bali, dan ratusan masyarakat sekitar Klungkung dan di luar Klungkung, Bali.
Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta mengatakan sangat mengapresiasi gerakan sosialisasi 4 Pilar MPR yang digelar ke berbagai daerah, apalagi sosialisasi dengan menggunakan metode pementasan seni dan budaya.
"Hal ini (sosialisasi 4 Pilar MPR) sangat sesuai sebab di Bali, budaya dan seni sudah mendarah daging. Keterlibatan negara dalam upaya mempertahankan budaya bangsa sangat patut disyukuri dan didukung penuh rakyat," tutup I Made Kasta.
Sebelum mensosialisasikan 4 Pilar, Oso mendatangi Puri Agung Satria untuk menghadiri pemakaman putra anggota DPD RI asal Bali, Anak Agung Cokorda Ratmadi yaitu AA NGR Bagus Krisna Yoga.