Gaya Pimpinan MPR Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan ke Remaja Masjid

Menurut Oso, kalau para pemuda tak memahami 4 pilar kebangsaan, sulit menjadi bangsa yang maju.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 04 Mar 2016, 19:44 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2016, 19:44 WIB
Begini Gaya Wakil Ketua MPR Sosialisasi 4 Pilar ke Ramaja Masjid
Menurut Oso, kalau para pemuda tak memahami 4 pilar, sulit menjadi bangsa yang maju.

Liputan6.com, Jakarta - MPR gencar mensosialisasikan 4 pilar kebangsaan kepada masyarakat. Keempat pilar itu adalah Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD 1945, dan ketetapan MPR sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.

Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang hari ini mensosialisasikan 4 pilar kebangsaan kepada para remaja masjid. Pria yang karib disapa Oso itu ingin menanamkan kecintaan para remaja masjid terhadap 4 pilar kebangsaan itu.

"Bukan diperkenalkan, tapi ditanamkan rasa memiliki kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, NKRI, itu wajib ditanamkan bukan dikenalkan, wajib dihayati," kata Oso saat sosialisasi 4 pilar kebangsaan, bersama Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), Jakarta, Jumat (4/3/2016).

"Karena itulah, perekat bangsa yang membuat bangsa ini bersatu dan yang sulit pun dapat terpecahkan," sambung dia.


Menurut Oso, kalau para pemuda tak memahami 4 pilar tersebut, sulit menjadi bangsa yang maju. "Saya yakin mulai dari pemuda-pemudi masjid di seluruh Indonesia ini, nanti diikuti juga oleh agama-agama lain."

Oso yakin, kalau 4 pilar kebangsaan diperkuat dengan moral agama, akan menjadi satu kekuatan luar biasa dalam membangun bangsa.

"Jadi kita itu membangun kekuatan negeri dari anak-anak ini, anak-anak muda ini. Sekolah, apalagi organisasi-organisasi pemuda-pemudi ini, apalagi yang berbasis agama. Nah, itu akan menempatkan dirinya sebagai agama yang mengajarkan ajaran yang benar. Dan itu juga ada di dalam 4 pilar," papar dia.

Oso mengatakan, para pemuda memiliki semangat yang luar biasa dengan gaya mereka, sehingga jangan dibendung selagi semua itu tetap dengan mindset pada kebijakan-kebijakan nasional, persatuan-persatuan nasional, dan kebangsaan.

"Caranya mereka biarkan saja, gaya-gaya mereka. Jangan gaya kita dipaksakan mesti jadi anak muda, enggak cocok. Gaya kalian kan juga beda," tandas Oso.


*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya