Liputan6.com, Jakarta - Muslim Abdul Rahmad, wartawan Liputan6.com menjadi korban perampasan barang dan pemukulan 2 preman waria, Lena dan Corina, di Jembatan Angke, Tanjung Duren Jakarta Barat, pekan lalu.
Seminggu berselang sejak kejadian, 11 Maret 2016, Polsek Tanjung Duren yang menangani kasusnya belum juga dapat meringkus pelaku yang membuat Muslim mengalami luka tusukan paku di bagian tangannya.
Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Tanjung Duren, Ajun Komisaris Antonius mengaku sudah menggeledah kamar kos 2 pelaku di Sumur Batu, Kemayoran. Namun tidak dapat menemukan mereka.
Baca Juga
Antonius menambahkan, penyidik sampai mengejar para pelaku, Corina ke Tanjung priok berdasarkan hasil penyelidikan. Namun pengejaran tidak membuahkan hasil. Corina hilang tanpa terlihat jejaknya.
"Pengembangan kasus waria, sudah digeledah rumah Lena maupun Corina namun nihil. Update cek lokasi Corina ada di Jalan Enggano, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Setelah sampai di alamat dimaksud, kami tak menemukan pelaku," ujar Antonius kepada Liputan6.com, Jumat (18/3/2016).
Kemungkinan besar, kata Antonius, pelaku ketakutan dan melarikan diri ke luar kota. Antonius berjanji akan terus mencari kedua preman itu sampai tertangkap. Karena di lokasi tersebut memang sering terjadi perampasan yang dilakukan para preman terhadap pemuda yang melintas di Jembatan Angke.
"Itu memang sering terjadi, karena itu kami akan terus buru pelaku. Info yang kami terima, dia meninggalkan Jakarta," ucap Antonius.
Antonius mengatakan, terkait dengan banyaknya aduan aksi kejahatan yang terjadi di Jembatan Genit, kepolisian selalu melakukan tindakan pencegahan, seperti membakar tenda-tenda 'kotak sabun' yang selalu dijadikan aksi para komplotan preman berkedok waria.
Namun apa daya, para preman tersebut tetap membandel dan membangun tenda kembali. "Perlu diketahui setiap Sabtu, bisa lihat kami setiap minggu bakar-bakarin tenda tempat mereka berbuat maksiat. Tapi saat (polisi) balik kanan, mereka bandel dan bangun lagi tenda," kata Antonius.