Liputan6.com, Jakarta: Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP Taufiq Kiemas menyatakan bahwa partainya sampai sekarang belum menentukan sikap apakah akan masuk dalam kabinet atau di luar kabinet. "Nanti tetap ditentukan Bu Mega, sampai sekarang belum bersikap. Dengar dulu, nanti sikapnya kemudian," kata Taufiq Kiemas di Jakarta, Rabu (14/10) seperti dikutip ANTARA.
Keputusan apakah PDIP akan masuk dalam kabinet atau tidak masih menunggu keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri. "Yang ngomong hanya Ibu Mega dan Sekjen, di luar itu tidak ada," katanya.
Dikatakan, soal pembentukkan kabinet yang paling benar adalah tidak meminta. "Yang paling betul adalah kita tidak meminta, tapi dikasih berapa?" ujarnya.
Ia mengaku sampai sekarang belum ada tawaran kepada kader PDI Perjuangan untuk masuk ke dalam kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendatang. "Kalau ada dua kita ambil, ditawarkan pemberian, masa ditolak," katanya.
Di tempat yang sama, hal senada diungkapkan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung "Apakah diminta? Kami belum mengetahui persis diminta," kata Akbar Tanjung.
Akbar mengatakan, pada pemerintahan yang lalu, kader Partai Golkar masuk dalam kabinet. "Seandainya diminta tinggal melanjutkan saja," katanya.
Ia menambahkan jika Partai Golkar diminta tentunya akan menyerahkan dan menitipkan kadernya tersebut agar dapat menyelesaikan misinya dalam lima tahun ke depan. "Posisi Golkar itu bagaimana dia bisa menyalurkan, menyerap aspirasi rakyat. Terlepas itu ada kader dalam pemerintahan atau tidak, fungsinya memperjuangan aspirasi rakyat," katanya.(AND)
Keputusan apakah PDIP akan masuk dalam kabinet atau tidak masih menunggu keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri. "Yang ngomong hanya Ibu Mega dan Sekjen, di luar itu tidak ada," katanya.
Dikatakan, soal pembentukkan kabinet yang paling benar adalah tidak meminta. "Yang paling betul adalah kita tidak meminta, tapi dikasih berapa?" ujarnya.
Ia mengaku sampai sekarang belum ada tawaran kepada kader PDI Perjuangan untuk masuk ke dalam kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendatang. "Kalau ada dua kita ambil, ditawarkan pemberian, masa ditolak," katanya.
Di tempat yang sama, hal senada diungkapkan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung "Apakah diminta? Kami belum mengetahui persis diminta," kata Akbar Tanjung.
Akbar mengatakan, pada pemerintahan yang lalu, kader Partai Golkar masuk dalam kabinet. "Seandainya diminta tinggal melanjutkan saja," katanya.
Ia menambahkan jika Partai Golkar diminta tentunya akan menyerahkan dan menitipkan kadernya tersebut agar dapat menyelesaikan misinya dalam lima tahun ke depan. "Posisi Golkar itu bagaimana dia bisa menyalurkan, menyerap aspirasi rakyat. Terlepas itu ada kader dalam pemerintahan atau tidak, fungsinya memperjuangan aspirasi rakyat," katanya.(AND)