Liputan6.com, Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengungkapkan, luas Danau Lido, Bogor, Jawa Barat terus berkurang dan mengalami pendangkalan akibat aktivitas pembangunan.
Berdasarkan data Kartu Inventaris Barang atau KIB-A (Tanah) Kementerian Pekerjaan Umum, luas Danau Lido Bogor semula 35.88 hektare. Saat ini luasnya hanya kurang lebih 11 hektare sesuai dengan fungsi danau. Artinya, mengalami pengurangan seluas 24 hektare.
Baca Juga
"Kalau kita lihat sebenarnya fungsi danau ini berdasarkan data dari Kemen PUPR ini luar biasa luasannya 35 hektare. Hari ini sekitar 11 hektare, kurang lebih seperti itu. Tentu harus kita kembalikan sebagai tandon air," kata Hanif saat meninjau kondisi Danau Lido, Sabtu (1/2/2025).
Advertisement
Hanif menyebut, berkurangnya luasan serta pendangkalan Danau Lido yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ini salah satunya disebabkan karena aktivitas pembangunan.
"Badan danau saat ini sudah tertimbun dengan berbagai macam kegiatan pembangunan di hulunya," ungkap Kepala Badan Lingkungan Hidup (BPLH) ini.
Menurutnya, tim pengawas dari Kementerian LH sedang meneliti secara mendalam terkait kondisi Danau Lido, termasuk mengawasi aktivitas di sekitar KEK Lido yang dikeluhkan oleh masyarakat sekitar sebagai penyebab terjadinya pendangkalan dan berkurangnya luas waduk tersebut.
Hanif juga akan memerintahkan pengelola KEK Lido untuk melakukan restorasi area Danau Lido, yang salah satunya beralih fungsi menjadi taman.
"Ini semaksimal mungkin kita restorasi, akan kita mandatkan sesuai dengan data yang dimiliki. Kita ada namanya paksaan pemerintah. Tapi ini dilakukan setelah tim pengawas dari KLH melakukan tugasnya. Ada batas waktu yang kita tentukan dalam paksaan pemerintah ini. Jika paksaan pemerintah tidak dilaksanakan maka cara represif akan dilakukan," tegas Hanif.
Â
Restorasi 10 Hektare Area Danau Lido
Dari 24 hektare yang telah beralih fungsi, kata Hanif, area yang harus dikembalikan fungsinya menjadi badan air diperkirakan mencapai 10 hektare.
"Perkiraan saya 10 hektare lebih harus direstorasi kembali menjadi badan air karena fungsi hidrologisnya sangat penting," paparnya.
Hanif mengaku peninjauan Danau Lido Bogor menyusul adanya aduan masyarakat. "Saya berterima kasih atas laporan dari masyarakat. Ini menjadi bekal kami untuk melakukan monitoring dan evaluasi lebih detail terhadap fenomena pembangunan di seluruh Indonesia," ujar pungkas Hanif.
Sementara itu, Direktur Utama MNC Land Budi Rustanto membantah pedangkalan Danau Lido disebabkan dari aktivitas pembangunan KEK Lido. Budi menyebut pendangkalan akibat proyek Tol Bocimi.
"Ini sudah kita laporkan ke Pak menteri sekitar 2 atau tiga tahun yang lalu, mohon perhatiannya," kilah Budi.
Advertisement