Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dipecat dari keanggotaannya di Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Fahri dianggap tidak bisa menjaga ucapannya yang dinilai terlalu kasar oleh partai. Padahal, pimpinan partai dakwah tersebut telah menegurnya.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membuka pintu kepada Fahri Hamzah untuk bergabung. Fahri Hamzah dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya terbuka untuk siapa pun.
"Saya pribadi memiliki hubungan baik dengan Fahri Hamzah, beliau kawan saya sewaktu di Komisi VI DPR. Siapa pun, harus mengajukan permohonan tertulis ingin menjadi kader PDIP," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (5/4/2016).
Baca Juga
Namun, lanjut dia, partai besutan Megawati Soekarnoputri itu enggan mencampuri rumah tangga partai lain yang tengah berkonflik. PDIP hanya fokus terhadap kinerja kader-kadernya sendiri agar roda organisasi partai bisa terus berjalan dengan baik.
"Kami tidak akan mencampuri. Pilihan politik itu masing-masing," ujar Hasto.
Dia juga menyinggung soal pemilihan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) --termasuk Pimpinan DPR-- yang dinilai tidak sesuai hasil Pemilu Legislatif (Pileg) 2014. Akibatnya, pemerintahan Jokowi-JK sering tidak mendapat dukungan dari legislatif.
"Pengangkatan AKD itu harusnya sesuai suara rakyat (partai pemenang pemilu) di pileg lalu, tapi ini tidak. Saat Pak Jokowi tidak dapat representasi di AKD (DPR), maka akan jadi anomali demokrasi," Hasto menandaskan.