Menkumham Usulkan Penambahan Anggaran Lapas Jadi Rp 1,6 Triliun

Yasonna ingin semua lapas di Indonesia memiliki kualitas penjagaan dan keamanan yang sama. Karena itu diperlukan penambahan anggaran.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 08 Apr 2016, 02:47 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2016, 02:47 WIB
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly saat wawancara ekslusif dengan Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (3/3/2016). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga permasyarakatan (lapas) di Indonesia telah diisi melebihi kapasitas. Oleh karena itu, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengusulkan adanya penambahan anggaran.

"‎Tadi rapat kita usulin. Ya mudah-mudahan dapat Rp 1,6 triliun ya untuk penambahan lapas dalam APBNP," kata Yasonna usai sidang kabinet di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (7/4/2016).

Lapas di Indonesia sebenarnya tidak kalah kualitas dengan lapas di Amerika Serikat. Yasonna mencontohkan salah satunya adalah di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Namun, menteri asal PDIP itu ingin semua lapas di Indonesia memiliki kualitas penjagaan dan keamanan yang sama. Oleh karena itu, diperlukan penambahan anggaran.

"Hanya yang di maximum security Nusa Kambangan (seperti lapas Amerika), semua sudah seperti itu. Dan nanti semua arahnya ke sana. Makanya kita perlu tambahan-tambahan," tandas Yasonna.

 

Sebelumnya, Yasonna mengatakan lapas di Indonesia saat ini sudah kelebihan kapasitas. Hal inilah yang jadi salah satu penyebab menjamurnya peredaran narkoba di lapas.

"Kondisi (lapas) kita sangat over kapasitas. Ada (lapas atau rutan) yang sampai 300 persen over kapasitasnya," kata Yasonna di Graha Pengayom, Jakarta, Selasa 5 April lalu.

Dia menjelaskan, kenaikan penghuni lapas atau rutan per tahun pada 2015 rata-rata mencapai 1.112 orang per hari. Angka itu meningkat pada Februari 2016 menjadi 1.135 per hari.

"Sejak saya menteri, isi rutan kami berjumlah 163 ribu. Awalnya masih 140 ribu. Artinya ada 20 ribu penambahan penghuni Lapas," tutur Yasonna.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya