Waketum Demokrat: Fahri Hamzah Belum Masuk Demokrat

Pernyataan ini menjawab penolakan dari sejumlah kader Partai Demokrat, termasuk Ruhut Sitompul, yang menolak jika Fahri bergabung.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 23 Apr 2016, 22:16 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2016, 22:16 WIB
syarif-hasan--130913b.jpg

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarif Hasan memastikan mantan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah hingga kini belum menjadi kadernya.

Pernyataan ini menjawab penolakan dari sejumlah kader Partai Demokrat, termasuk Ruhut Sitompul, yang menolak jika Fahri bergabung. Bahkan, Ruhut mengaku akan mundur dari partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

"Kan Pak Fahri belum masuk Demokrat," kata Syarif di gedung DPR, Jakarta, Sabtu (23/4/2016).

Dia juga tak memungkiri bahwa Fahri pernah menyampaikan niatnya bertemu dengan SBY. Tetapi hingga kini, pertemuan keduanya belum terlaksana.

"Setiap pemimpin memiliki agenda yang padat, termasuk SBY. Jadi saya pikir untuk silaturahmi, semua orang ingin bersilaturahmi dengan Pak SBY," ucap Syarif.

Ketika disinggung tentang peluang Fahri menjadi kader Partai Demokrat, Syarif belum memberi kepastian. "Artinya semua masyarakat Indonesia kalau bisa jadi (kader) Partai Demokrat," singkat dia.

 

Sebelumnya, Partai Demokrat enggan menampung Fahri sebagai kader. Sebab, menurut Koordinator Juru Bicara ‎Partai Demokrat Ruhut Sitompul, kader PKS yang dipecat itu selalu bicara kasar tanpa alasan jelas.

"Fahri kita tidak akan terima, karena itu yang saya bilang mulutmu harimaumu," kata Ruhut Sitompul di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu 6 April lalu.

Ruhut pun mengungkapkan 'dosa' Fahri saat SBY menjadi presiden selama dua periode. Saat itu PKS menjadi anggota koalisi pemerintah. Namun, Fahri Hamzah selalu melontarkan pernyataan pedas terhadap SBY.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya