Liputan6.com, Jakarta - Mundurnya Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi menambah panjang daftar pejabat Eselon II yang mundur di era Gubernur DKI Jakarta Ahok. Sebelum Rustam, terdapat Haris Pindratno yang mengundurkan diri dari Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI serta Tri Djoko Sri Margianto dari jabatan Kepala Dinas Tata Air DKI.
Ada benang merah dalam mundurnya ketiga mantan kepala dinas itu. Salah satunya, mereka tidak mengatakan alasan mundur dari jabatan Eselon II. Kesamaan yang lain, ketiganya kena damprat Ahok sebelum akhirnya mengalah dan mengundurkan diri.
Baca Juga
Sekretaris Komisi A DPRD DKI Syarif mengatakan, mundurnya Rustam Effendi dan pejabat lain bukan hal mengejutkan. Sebab, dia sudah mendengar kabar ada 23 kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang berniat mengundurkan diri dari jauh hari.
"Santer terdengar, ada 23 kepala SKPD (yang berniat mengundurkan diri). Tapi juga belum tahu. Itu kan menurut pandangan saya seperti gunung es, yang muncul baru Pak Rustam, di akhir tahun lalu ada Pak Djoko," kata Syarif saat dihubungi, Selasa (26/4/2016).
Politikus Gerindra itu mengaku beberapa PNS sering bercerita soal beban kerja yang ditekankan Ahok. "Banyak yang cerita karena sering melakukan rapat. Jadi saluran untuk menyampaikan pendapat tidak ada," ucap Syarif.
Dia pun mengimbau agar mundurnya Rustam Effendi menjadi bahan introspeksi diri bagi Ahok. "Mudah-mudahan ini jadi introspeksi agar menjadi lebih, baik tatanan pemerintahan lebih baik lagi," ujar Syarif.