Pria Bawa Bom di Poso Dipastikan Suku Uighur

Untuk empat orang terduga teroris lain, polisi masih terus melakukan pengejaran.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 26 Apr 2016, 18:20 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2016, 18:20 WIB
Polda Selidiki Jalur Masuk 2 WNA Tiongkok yang Tewas di Poso
Polda masih mendalami bagaimana WNA tersebut bisa masuk dan bergabung bersama gembong teroris Santoso Cs.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang terduga teroris dari kelompok Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) tewas ditembak anggota Polsek Poso Pesisir Selatan (PPS) di Kelurahan di Desa Pantangolemba, Poso pada Minggu 24 April 2016 malam. Pria pembawa bom itu diketahui bernisial MG alias Mus'ab dan berasal dari suku Uighur, Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

"Betul dari suku Uighur, inisial MG alias Mushab," kata Ketua Satgas Operasi Tinombala, Kombes Leo Bona Lubis saat dihubungi di Jakarta, Selasa (26/4/2016).

Untuk empat orang terduga teroris lain, sambung Leo, pihaknya masih terus melakukan pengejaran. Sebab saat kejadian, empat orang tersebut langsung melarikan diri ke daerah hutan di Poso Pesisir Selatan.

 



"Kita kejar. Lari dia ke gunung dan hutan," ucap dia.

Sebelumnya, seorang anggota Polsek PPS Bripda Ardi melihat orang tak dikenal (OTK) melintas di depan kosnya di Desa Patiwunga Lorong Gereja. Merasa curiga Brigadir Ardi mengecek orang itu.

Ardi lalu mengajak petugas piket Polsek PPS bernama Brigadir Warno untuk ikut mengecek OTK tersebut. Pada saat di depan lorong kuburan Bripda Ardi dan Brigadir Warno melihat OTK tersebut sedang berjalan dan bertanya, 'Pak dari mana?'.

Bukannya menjawab, OTK tersebut mencabut parangnya dan berteriak 'Allahu Akbar' dan merogoh tasnya. Mendapat perlawanan ini, serentak Brigadir Warno memberi peringatan dan menembak OTK tersebut hingga mati di tempat.

Barang bukti yang disita adalah sebuah bom lontong, parang, dan ransel berisi berbagai perlengkapan untuk tinggal di hutan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya