Dilaporkan Istri KDRT, Pria Bertato di Cipinang Ngumpet di Got

Saat kabur dari polisi, pria itu hanya mengenakan celana dalam. Sejumlah warga pun berkerumun lantaran ingin melihat pria nekat itu.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 26 Apr 2016, 19:35 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2016, 19:35 WIB
Ilustrasi Kekerasan dan Penganiayaan
Ilustrasi Kekerasan dan Penganiayaan

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria nekat kabur saat akan diringkus polisi. Pria yang diduga melakukan kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT itu bahkan masuk ke gorong-gorong yang berada di Gang Mayong RT 13 RW 07, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur.

"Dengernya sih dia KDRT. Dia warga RW 04," tutur warga bernama Richard di lokasi yang tidak jauh dari Pasar Gembrong, Jakarta Timur, Selasa (26/4/2016).

Saat kabur dari polisi, pria itu hanya mengenakan celana dalam. Sejumlah warga pun berkerumun lantaran ingin melihat pria nekat itu.

"Sudah dibujuk. Dipegang mau diinterogasi tapi berontak. Kabur ke gorong-gorong pakai celana dalam doang," ujar dia.

Warga sekitar lainnya, Hidayat, juga menyebutkan pria itu merupakan warga RW 04 yang kerap disapa Buluk.

Dari informasi yang dia dengar, Buluk nekat menceburkan diri ke gorong-gorong, lantaran takut dengan polisi, setelah dilaporkan sang istri karena diduga melakukan kekerasan terhadap istrinya.

"Katanya Buluk memukul istrinya sendiri. Nah, karena istrinya nggak terima, terus dilaporin deh ke polisi. Tapi pas mau ditangkep, dia berontak dan lari hingga akhirnya menceburkan diri ke gorong-gorong," terang dia.


Kejadian itu berlangsung sejak sore hari sekitar pukul 16.00 WIB. Setelah satu jam berlalu, tiga polisi dari Polsek Metro Jatinegara akhirnya mengeluarkan pria penuh tato itu di badannya.

"Kurang lebih jam setengah enam dia keluar tuh, karena diteriakin terus kan sama warga yang nonton. Tadinya dia dikira maling, eh tahunya si Buluk nggak pakai baju dan penuh lumpur," ujar Hidayat.

Gorong-gorong itu sebenarnya selokan berbahaya, karena tidak pernah dibersihkan selama bertahun-tahun. Selain banyak lumpur, beberapa jenis binatang seperti ular dan biawak kerap terlihat keluar masuk ke lubang itu.

Usai ditangkap, Buluk kemudian dibawa ke tempat pencucian sepeda motor dan mobil, yang berjarak sekira 10 meter dari lokasi penangkapan, untuk membersihkan badan. Setelah itu, ia dibawa ke Mapolsek Metro Jatinegara untuk dimintai keterangan.

Sementara, beberapa polisi enggan memberi keterangan terkait kasus penganiayaan itu. "Ke Polsek aja ya, soalnya pelaku masih diproses. Kita aja belum tahu nih nama aslinya siapa," ujar seorang polisi di lokasi.

Pantauan Liputan6.com, Jalan DI Panjaitan arah Cawang sempat tersendat, lantaran para pengendara sepeda motor berhenti karena penasaran dengan kejadian itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya