Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma dikabarkan bakal maju dalam Pilgub DKIÂ Jakarta pada 2017 mendatang. Dia disebut-sebut didorong PDI Perjuangan untuk menantang popularitas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Lantas, bagaimana komentar Ahok.
"Saya pikir itu malah untungkan orang Jakarta, karena ada pilihan, gitu saja sih," kata Ahok di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/6/2016).
Baca Juga
Sedangkan soal benar atau tidaknya Risma maju dalam Pilgub DKI, Ahok tidak mau menduga-duga. Menurut dia, soal itu merupakan wewenang PDIP sebagai partai tempat Risma bernaung.
Advertisement
"‎Enggak tahu saya, itu urusan partai," tandas Ahok.
Â
Baca Juga
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun mengatakan, siapa pun kader harus selalu siap jika sewaktu-waktu ditugaskan jadi calon Gubernur DKI Jakarta. Hal itu juga berlaku bagi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Namun, penugasan tersebut diberikan apabila PDIP tidak menemukan satu pun tokoh yang mumpuni untuk melawan Ahok dalam penjaringan yang sejauh ini sudah diikuti 32 orang. "Sebagai kader tidak bisa (menolak). Kalau partai memerintahkan, tidak ada bilang tidak bisa. Pasti harus dilaksanakan," tegas Komarudin.‎
Sementara Risma sendiri mengaku sudah menyampaikan jawabannya terkait rencana pencalonannya maju di Pilgub DKI. Dia mengatakan masih terikat janji dengan warga Surabaya.
"Saat terpilih menjadi Wali Kota Surabaya, saya sudah sampaikan, saya punya janji dengan warga Surabaya. Saya enggak bisa lepas gitu aja. Bagaimana pun, janji itu adalah utang. Kecuali warga Surabaya bilang enggak apa-apa. Tapi kalau enggak ada izin mereka, gimana saya mungkin bisa," ujar Risma di Jakarta, Jumat 22 April lalu.