Nodong Tukang Jamu Pakai Obeng, Pemuda di Cengkareng Babak Belur

Tak hanya babak belur, NS juga terancam dipenjara selama 9 tahun akibat memalak tukang jamu.

oleh Muslim AR diperbarui 04 Mei 2016, 15:22 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2016, 15:22 WIB
20160504-Penodongan-Tukang-Jamu-Cengkareng-Jakarta
(Liputan6.com/Muslim AR)

Liputan6.com, Jakarta - Pemuda berinisal NS di Cengkareng, Jakarta Barat tega menodong seorang tukang jamu yang juga tak punya uang.

Pria pengangguran berumur 28 tahun itu nekat menodong dengan berbekal obeng. Dia memalak si tukang jamu untuk memberikan uang.

"Ia menodongkan obeng dan mengancam bakal menusuk korban, jika tak memberikan uang," ujar Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Barat Komisaris Heru Julianto kepada Liputan6.com, Rabu (4/5/2016).

Penodongan yang terjadi pada Rabu dini hari tadi, persisnya berlangsung di Kapuk Bongkaran, RT 016 RW 012, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.

"Awalnya, Heri Susanto sedang menyeduh jamu, lalu NS datang dan nodong pakai obeng, dia minta uang sama Heru. Karena ketakutan, korban menyerahkan uang Rp 20.000 karena korban tak punya uang," jelas Heru.


Tak terima dengan pemberian Rp 20.000, NS memukul tangan Heru dengan botol jamu hingga pecah. Belum puas, NS mengambil pecahan botol itu untuk menusuk si tukang jamu.

"Korban menangkis, tangannya kena, jari korban sobek dan langsung berteriak minta tolong," jelas Heru.

Warga sekitar pun berdatangan dan langsung mengejar NS. Warga menghakimi pria berkaos abu-abu itu hingga babak belur, bahkan lehernya tertusuk benda tajam.

"Kami amankan dari tersangka uang Rp 20.000 dan sebuah obeng serta jam tangan," lanjut Heru.

Tak hanya babak belur, NS juga terancam dipenjara selama sembilan tahun. Sebab, polisi menjeratnya dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan. "Sekarang pelaku sudah ditahan di Polsek Cengkareng," pungkas Heru.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya