PSK Waria Online Menjamur di Twitter

Sejumlah PSK waria menjadikan Twitter sebagai ladang untuk panen pelanggan.

oleh Audrey Santoso diperbarui 07 Mei 2016, 01:47 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2016, 01:47 WIB
Ilustrasi prostitusi
Ilustrasi prostitusi

Liputan6.com, Jakarta - Fenomena pekerja seks komersial (PSK) wanita bertubuh pria atau waria 'mangkal' di media sosial Twitter ternyata sudah menjadi rahasia umum. Twitter dijadikan ladang untuk panen pelanggan.

Mereka dengan vulgarnya mengunggah foto berpose seksi ala foto model wanita dan video diri mereka sedang beraksi di ranjang. Mereka pun selalu mencantumkan status "shemale" dalam bio akun mereka.

Patroli sibernetika Liputan6.com menemukan ratusan PSK waria dengan berbagai "merek dagang" di Twitter. Mereka bahkan tampak saling berbagi suka duka dengan rekan sepekerjaannya, baik waria maupun PSK perempuan.

Salah satu PSK waria yang aktif menggaet pria hidung belang adalah V. Akun Twitter miliknya diikuti 8.839 follower dengan 3.336 cuitan.

Entah siapa nama aslinya, pemilik akun Twitter @VenaShemale itu membuka jasa prostitusi dalam beberapa "produk". Semisal bercinta secara fisik, melalui suara di sambungan telepon, dan bertatap muka melalui kamera video. Ia pun menawarkan diri untuk melayani dua pria sekaligus.

Liputan6.com pun mencoba menghubungi V melalui pesan singkat WhatsApp. Ketika disapa dengan kalimat yang seolah-olah berminat menggunakan jasa esek-eseknya, V tampak agresif mengatakan akhir pekan ini belum ada yang mem-booking-nya dan menyarankan pembayaran di muka (down payment) jika ingin mem-booking-nya.

"(Ada bookingan?) Belum tahu deh. Kalau mau, DP (down payment) dulu aja. Tanda jadi," ujar V kepada Liputan6.com melalui pesan singkat, Jumat (6/5/2016).

Ketika ditanyai berapa nominal DP-nya, V mengatakan Rp 200 ribu. Ia memasang tarif Rp 650 untuk satu jam kencan dan Rp 850 ribu untuk tiga jam kencan. Pelunasan dilakukan setelah pelanggan selesai berkencan. Harga tersebut sudah termasuk sewa kamar yang tak lain adalah kamar indekosnya sendiri di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat.

"DP saja 200 ribu. (Tarif) 650 ribu satu jam, 850 ribu 3 jam full service. Bebas," sebut V menawarkan diri.

Ditanyai lebih dalam mengenai pengalamannya di dunia esek-esek online, V mengaku cukup lama berkecimpung di dunia tersebut. Namun ia enggan menjawab lebih rinci berapa tahun ia membangun bisnis prostitusinya tersebut.

Sebelumnya, waria berinisial IE alias Ika dibekuk polisi setelah kedapatan menawarkan jasa esek-eseknya kepada sesama jenis. Ia mencari pelanggannya melalui media Twitter dengan konten pornografi.

Tidak semua orang ia "sabet" untuk mendapatkan pelayanan sesaatnya itu. Para pelanggannya kebanyakan berasal dari pria yang masih muda.

"Dia pemilih, maunya sama yang muda. Dari pengakuannya dan foto-foto pelanggannya, kebanyakan pelanggannya masih muda-muda. Ya usia 20 sampai 30 tahun," ujar Kasubdit Remaja Anak dan Wanita (Renakta) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya AKBP Suparmo saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Jumat (6/5/2016).

Kepada penyidik, Ika Waria mengaku sebagai pengangguran. "Ya dia enggak punya kerjaan apa-apa. Makan dan kebutuhan sehari-hari dipenuhi dari hasil dia begitu," ujar Suparmo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya