Liputan6.com, Jakarta - Program khatam Alquran se-Indonesia yang berlangsung sejak Sabtu 7 Mei 2016 sudah resmi ditutup. Namun, menurut inisiator Nusantara Mengaji Muhaimin Iskandar Nusantara, program ini akan terus berlanjut di beberapa tempat. Apalagi, program itu dapat menangkal radikalisme dan terorisme.
"Kalau Alquran dipahami secara utuh, tidak ada lagi terorisme, radikalisme, kekerasan. Sehingga Indonesia yang damai, Islam yang damai, Islam yang penuh toleransi," ucap Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa yang akrab disapa Cak Imin di Ponpes Al-Kenaniyah, Pulogadung, Jakarta Timur, Minggu (8/5/2016).
Namun, menurut Cak Imin, citra Islam beberapa tahun belakangan ini jatuh dan menjadi momok yang menakutkan bagi keamanan masyarakat. Terutama, akibat serangkaian aksi teror yang mengatasnamakan agama.
Baca Juga
Baca Juga
"Muncul di pemahaman masyarakat itu sepotong-sepotong, sehingga timbul citra di masyarakat Islam itu suka perang, kekerasan dan seterusnya," Cak Imin menjelaskan.
Ia bahkan menyindir banyaknya organisasi masyarakat yang mengatasnamakan Islam, namun jauh dari ajaran kitab suci mereka sendiri. Mereka dengan mudah menuding kafir dan menjadikan orang lain sebagai musuh jika berseberangan pandangan. Mereka dengan enteng menjual ayat-ayat Tuhan demi melancarkan aksi kekerasan.
Advertisement
"Menurut para ahli, Alquran tak bisa dipahami sepotong-potong. Mereka yang suka bikin teror, mengatasnamakan agama untuk menghancurkan orang lain itu karena mengambil potongan-potongan Al-Quran," kata Cak Imin.