Sambut Asian Games 2018, Ini Lokasi Baru Pedagang Tanaman di GBK

Mangara yakin, lokasi baru di kawasan Parkir Timur GBK Senayan‎ tersebut dapat meningkatkan omzet para pedagang.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 14 Mei 2016, 03:36 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2016, 03:36 WIB
20160502- Pemkot Jakpus Akan Relokasi Penjual Tanaman Hias di Senayan-Jakarta- Gempur M Surya
Tumpukan pot tanaman di sepanjang trotoar Jalan Gerbang Pemuda, kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (2/5). Jelang Asian Games 2018, Pemkot Administrasi Jakpus akan merelokasi pedagang tanaman hias ke dalam kawasan GBK. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - ‎Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPK GBK) akan menertibkan pedagang tanaman, yang ada di sepanjang Jalan Gerbang Pemuda ‎dan Asia-Afrika, Senayan, Jakarta.

Penertiban dilakukan dalam rangka mendukung pelaksanaan Asian Games 2018 yang akan diselenggarakan di Jakarta. Rencana tersebut mendapat sambutan baik dari Pemprov DKI.

Relokasi pedagang tanaman dan batu alam yang selama ini menempati trotoar atau pedestrian di sekitar kompleks GBK Senayan itu, memang menjadi target pemerintah untuk mempercantik tatanan kota.

‎"Selama ini pedestrian di kawasan GBK yang seharusnya ‎diperuntukkan untuk pejalan kaki masih belum maksimal," ujar Direktur Utama PPK-GBK Winarto saat jumpa pers di Lagunas, GBK, Senayan, Jakarta, Jumat 13 Mei 2016.

Winarto menargetkan selama sepekan ke depan, sosialisasi kepada 115 pedagang tanaman yang ada di bawah pembinaan Dinas UMKM DKI ini selesai. Selanjutnya, mereka diharapkan memindahkan barang-barangnya ke lokasi yang telah disediakan.

"Pemindahan ini diharapkan dilakukan dengan sukarela," tutur dia.

‎Di lokasi yang sama, Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede menyambut ‎baik rencana relokasi ini. Jika para pedagang tetap dibiarkan, Mangara pesimis GBK akan memenuhi syarat menjadi lokasi Asian Games ke-18.

"Dengan senang hati kami (Pemprov DKI) siap membantu memindahkan 115 pedagang itu. Diharapkan relokasi ini bisa memaksimalkan performance kawasan olahraga ini," kata Mangara.

Bahkan, Mangara mengklaim, para pedagang yang menempati trotoar di Jalan Gerbang Pemuda, Senayan itu juga mendukung rencana tersebut. "Bahkan sekarang ada yang sudah mulai persiapan pindah," tandas Mangara.


Naik Kelas

Mangara yakin, lokasi baru di kawasan Parkir Timur GBK Senayan‎ tersebut dapat meningkatkan omzet para pedagang. Selain lebih tertata rapi, sejumlah fasilitas yang memadai juga diyakini mampu menunjang kesejahteraan para pengusaha tersebut.

"Setelah pindah nanti pasti mereka akan lebih sejahtera, istilahnya naik kelas," ujar dia.

Bukan tanpa alasan Mangara menyebut lokasi baru yang disediakan PPKGBK memiliki level lebih tinggi, daripada lapak yang lama.

Selain mengganggu masyarakat karena lapak pedagang berada di atas trotoar atau pedestrian, dan tidak tersedianya tempat parkir membuat calon pembeli malas mampir.

"‎Saya kira jarang orang yang belanja di sana merasa nyaman, karena tidak ada parkir. Kalau nanti di dalam (GBK) pembeli bisa parkir nyaman," tutur Mangara.

Menurut Mangara, selama ini calon pembeli tentu tidak nyaman, ketika memarkirkan kendaraannya di tepi jalan. Selain menjadi pemicu kecelakaan, keamanan kendaraan mereka juga tak terjamin. Bahkan, mereka yang memarkirkan kendaraannya kerap dipungut biaya tukang parkir liar.

"Kalau bicara biaya, di luar juga sama‎, pasti mereka juga bayar parkir tapi tidak nyaman. Orang yang sudah terlanjur parkir di dalam area GBK juga bakal malas keluar karena (lapak di Jalan Gerbang Pemuda ‎dan Asia-Afrika) jauh," jelas dia.

Bahkan di lokasi baru nanti, kata Mangara, sangat memungkinkan diselenggarakan beberapa event seperti bazar atau pameran untuk meningkatkan level bisnis. Mangara ingin, lapak baru yang berada di Parkir Timur itu nanti bisa digelar event flora-fauna seperti yang biasa diselenggarakan di Lapangan Banteng.

‎"Prinsipnya saya optimis penghasilan mereka akan meningkat," tandas Mangara.

Sementara, Direktur Utama PPKGBK Winarto sependapat dengan Mangara. Lokasi baru para pedagang ini memiliki fasilitas jauh lebih memadai, bahkan biayanya relatif lebih murah.

Selama ini, kata dia, para pedagang yang dibina Dinas UMKM DKI Jakarta tersebut, diwajibkan membayar biaya retribusi Rp 4 ribu melalui Bank DKI. Dalam sebulan, maka mereka harus menyiapkan ‎Rp 120 ribu untuk biaya lapak.

"Kita hanya pungut biaya Rp 70 ribu per bulan, itu juga sudah termasuk fasilitas instalasi listrik dan air. Intinya kami ingin menata Jakarta, khususnya ‎kompleks GBK lebih baik. Dan kami juga ingin memanusiakan manusia," pungkas Winarto.

Lokasi Baru



Para pedagang tanaman hias dan batu alam ini, nantinya akan dipindahkan di kawasan Parkir Timur Senayan. Lahan yang telah disediakan ini berada di sebelah Selatan gedung Jakarta Convention Center (JCC) atau sebelah Barat Hotel Sultan, Senayan, Jakarta.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com di lapangan, sejumlah pekerja sudah mulai memasang konblok atau paving di lahan yang telah disediakan. Selain untuk pejalan kaki, konblok tersebut sekaligus digunakan sebagai penyekat antar lapak pedagang.

Setiap pedagang akan mendapatkan jatah lapak seluas 3 x 5 meter di atas lahan seluas sekitar 230 x 25 meter. ‎Pihak PPKGBK juga telah menyiapkan aliran listrik di lokasi tersebut.

Bahkan pengelola juga telah melakukan pengeboran di dua titik, untuk kebutuhan air para pedagang.
 
Dalam waktu dekat ini, 115 pedagang tanaman dan batu alam yang dibina Dinas UMKM DKI akan direlokasi ke dalam kawasan GBK. Selama bertahun-tahun, mereka berdagang di atas trotoar atau pedestrian Jalan Gerbang Pemuda, Senayan.

Lapak pedagang tanaman yang ada di sepanjang trotoar ‎Jalan Asia-Afrika atau sebelah Barat GBK, Senayan juga tidak luput dari rencana penggusuran. Hanya saja mereka tidak mendapatkan jatah lapak di dalam kompleks GBK, karena bukan pedagang binaan Dinas UMKM DKI. Selama ini, mereka berjualan di atas trotoar secara ilegal.

Selain untuk mempercantik tatanan Kota Jakarta, relokasi ini juga dilakukan dalam rangka menyambut pelaksanaan Asian Games 2018, di mana Indonesia menjadi tuan rumah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya