Top 3: 2 Bocah Menggelandang karena Kerap Dipukul Ibu

Kedua bocah itu lebih memilih menggelandang ketimbang tinggal bersama keluarga.

oleh RochmanuddinYandhi DeslatamaAndrie Harianto diperbarui 21 Mei 2016, 08:36 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2016, 08:36 WIB
Pedofil ciri Korban - Liputan6 Siang
Ilustrasi kekerasan seksual pada anak (romatoday.it)

Liputan6.com, Jakarta - Mengaku kerap mengalami kekerasan oleh ibunya, dua bocah lebih memilih meninggalkan rumah ketimbang berada bersama keluarga. Keduanya menggelandang di Jalan Raya Otista, Jakarta Timur.

Mereka adalah Dika berusia sekitar 5 tahunan dan adiknya yang berusia 2 tahunan. Mereka dibawa oleh Suku Dinas Sosial Jakarta Timur di Jalan Otista 3 Dalam. Sebelumnya, warga sekitar melihat keduanya menggelandang di jalanan Otista Raya selama 5 hari.

Kabar keduanya menjadi berita yang paling menyita perhatian pembaca Liputan6.com sepanjang Jumat 20 Mei 2016. Informasi tersebut pun menjadi terpopuler.

Selain itu, kabar lainnya datang dari demonstrasi massa di depan Gedung KPK. Aksi yang berlangsung ricuh tersebut sempat membuat jalan Rasuna Said menjadi lumpuh.

Berikut ulasan berita-berita terpopuler yang dihimpun Liputan6.com, Sabtu (21/5/2016):

1. Mengaku Kerap Dipukul Ibu, 2 Bocah Menggelandang di Jalan Otista

Dua orang bocah memilih menggelandang. Mereka mengaku kerap dianiaya orangtua bpcah tersebut. (Liputan6.com/Dok. Sudinsos Jaktim)

2 bocah menggelandang di Jalan Raya Otista, Jatinegara, Jakarta Timur. Keduanya mengaku kerap dianiaya oleh orangtua mereka.

Mereka adalah Dika berusia sekitar 5 tahunan dan adiknya yang berusia 2 tahunan. Mereka dibawa oleh Suku Dinas Sosial Jakarta Timur di Jalan Otista 3 Dalam. Sebelumnya, warga sekitar melihat keduanya menggelandang di jalanan Otista Raya selama 5 hari.

"Menurut warga sekitar, anak itu sudah 5 hari berada di daerah Otista. Akhirnya ada warga yang mau menolong untuk membawa anak tersebut ke Yayasan al-Muanah. Kemudian warga melaporkan kepada kami dan kami bawa ke panti untuk sementara," kata Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Timur Benny Martha di Jakarta, Jumat (20/5/2016).

Selengkapnya baca di sini...

2. Demo di KPK Ricuh, Jalan Rasuna Said Kuningan Lumpuh

Demo di depan gedung KPK berlangsung ricuh. Akibatnya, arus lalu lintas di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan lumpuh. (Istimewa)

Demo yang berlangsung di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan berlangsung ricuh.

Akibatnya, seperti disebutkan Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya, Kamis (20/5/2016) sore, arus lalu lintas menuju gedung KPK di kedua arah tersendat.

"Imbas Giat Unras di Dpn KPK, Situasi lalin di Rasuna Said dr arah Menteng tersendat," cuit TMC Polda Metro Jaya melalui akun Twitter @TMCPoldaMetro.

Selengkapnya baca di sini...

3. Keinginan Terakhir Enno Korban Pembunuhan dengan Cangkul

Rumah Enno Farihah di Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Serang (Yandhi Deslatama/Liputan6.com)

Enno Parihah (19), wanita korban pembunuhan sadis dengan cangkul di Tangerang, sempat menyampaikan pesan kepada orangtuanya agar dibelikan sepeda motor untuk memudahkan dia bekerja.

"Sebelum meninggal Enno pernah minta motor untuk pulang pergi kerja. Saya jadi merasa bersalah, padahal uang untuk beli motor sempat terkumpul sehari sebelum meninggal," kata Arif Fikri (53), orangtua Enno di kediamannya, Kampung Bangkir, Desa Pegandikan, Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Serang, Banten, Jumat (20/05/2016).

Arif menyatakan, Enno tidak pernah dijodohkan dengan siapa pun. Ini sekaligus membantah pengakuan tiga pembunuh Enno yang mengaku sakit hati karena Enny akan dijodohkan dengan seseorang.

Selengkapnya baca di sini...

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya