Keinginan Terakhir Enno Korban Pembunuhan dengan Cangkul

Arif menyatakan, Enno tidak pernah dijodohkan dengan siapa pun.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 20 Mei 2016, 19:44 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2016, 19:44 WIB
Yandhi Deslatama/Liputan6.com
Rumah Enno Farihah di Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Serang (Yandhi Deslatama/Liputan6.com)

Liputan6.com, Serang - Enno Parihah (19), wanita korban pembunuhan sadis dengan cangkul di Tangerang, sempat menyampaikan pesan kepada orangtuanya agar dibelikan sepeda motor untuk memudahkan dia bekerja.

"Sebelum meninggal Enno pernah minta motor untuk pulang pergi kerja. Saya jadi merasa bersalah, padahal uang untuk beli motor sempat terkumpul sehari sebelum meninggal," kata Arif Fikri (53), orangtua Enno di kediamannya, Kampung Bangkir, Desa Pegandikan, Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Serang, Banten, Jumat (20/05/2016).


Arif menyatakan, Enno tidak pernah dijodohkan dengan siapa pun. Ini sekaligus membantah pengakuan tiga pembunuh Enno yang mengaku sakit hati karena Enny akan dijodohkan dengan seseorang.

"Enno belum pernah pacaran, apalagi dijodohkan. Kalau cerita lebih sering ke ibunya," kata dia.

Enno Farihah ditemukan tak bernyawa di mes PT Polyton Global Mandiri, Desa Jatimulya, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, 13 Mei lalu. Enno tewas dengan kondisi mengenaskan cangkul menancap di bagian tubuhnya.

Polisi membekuk Ketiga pelaku yakni RAL alias RAH alias Alim (16‎), RAR alias Arif (24), dan IH alias Imam (24). 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya