Alasan TemanAhok Ancam Kerahkan Massa ke Kedubes Singapura

Singgih Widyastomo mengatakan ancaman mendatangi Kedubes Singapura di media sosial merupakan ekspresi emosional sesaat.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 05 Jun 2016, 20:50 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2016, 20:50 WIB
Segmen 5: Penahanan 2 TemanAhok hingga Mimpi Besar Sukarno
Dua pendiri TemanAhok dikabarkan ditahan pihak imigrasi Singapura. Selain itu, kiprah Sukarno tak hanya membangun nasionalisme.

Liputan6.com, Jakarta - Salah seorang pendiri TemanAhok, sempat menuliskan ancaman di media sosial menyikapi penahanan dua rekannya, Amalia Ayuningtyas dan Richard Handris Saerang oleh petugas Imigrasi Singapura.

Dalam akun Facebook dan Twitter TemanAhok dituliskan rencana pengerahan massa ke Kantor Kedutaan Besar Singapura di Indonesia apabila dua pendiri TemanAhok itu tidak segera dilepaskan.

Salah satu pendiri TemanAhok, Singgih Widyastomo mengatakan ancaman mendatangi Kedubes Singapura di media sosial merupakan ekspresi emosional sesaat.

Hal tersebut lantaran pihaknya tidak dapat menghubungi Amalia dan Richard setelah dinyatakan tidak dapat masuk Singapura. Terlebih, muncul kabar saat itu, keduanya ditahan di ruang isolasi.

"Kami sempat merilis pernyataan kami, yang akan mengerahkan masa. Ini semua kami anggap hanya sikap emosional kami," kata Singgih di Markas TemanAhok, Pejaten, Jakarta Selatan, Minggu (5/6/2016)

Ekspresi tersebut muncul karena relawan TemanAhok di Jakarta khawatir tidak dapat menghubungi kedua rekannya tersebut di Singapura.

Padahal sebelumnya mereka mendapatkan informasi jika keduanya akan terbang kembali ke Indonesia, Sabtu malam sekitar pukul 22.00 waktu setempat.

"Selain itu, kami mendapat chat jika mereka di tempatkan ruangan kecil, makanya kami merasa gusar dan emosional," kata dia.

Singgih pun meminta maaf apabila tulisannya emosional dianggap memprovokasi. Ia pun mengaku akan menjadikan kasus tersebut sebagai pembelajaran dan akan lebih bersabar dan tidak mudah terpancing bila menghadapi situasi seperti saat itu.

"Makanya kami minta maaf adanya kata-kata provokatif," Singgih menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya