Liputan6.com, Jakarta - Rapat dengar pendapat antara anggota Komisi IXÂ DPR RI dengan perwakilan pemerintah, berlangsung dengan hujan pertanyaan dan interupsi dari anggota DPR.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Senin (27/6/2016), Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek dianggap tidak bisa memberikan penjelasan memadai tentang kasus vaksin palsu dan dampak vaksin palsu pada masyarakat.
Baca Juga
Tetapi Menteri Kesehatan berkilah bahwa pihaknya sudah bekerja sama dengan kepolisian dan lembaga terkait, untuk mencari tahu asal dan pelayanan kesehatan mana saja yang terlibat.
Advertisement
Selain itu, DPR juga menganggap Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) gagal dalam melakukan fungsi pengawasannya.
Tetapi BPOM bersikukuh telah melakukan fungsinya, malah seakan menyalahkan masyarakat yang dinilai juga memberi ruang kepada para pemalsu obat.
Sementara itu tersangka Rita, produsen vaksin palsu yang ditangkap di Bekasi, Jawa Barat, belakangan diketahui adalah mantan perawat di Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina Bekasi sejak tahun 1998 hingga Agustus 2007. Rita ditangkap bersama sembilan orang lain termasuk Hidayat suaminya.
Dalam sepekan pasangan ini bisa mengantongi uang sejumlah Rp 25 juta, tanpa memikirkan keselamatan anak-anak yang terdampak oleh vaksin palsu yang telah ia produksi selama 13 tahun.
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.
Â