Liputan6.com, Jakarta - Kepala Koordinator Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Agung Budi membagikan 50 rompi anti-peluru dan anti-senjata tajam petugas lalu lintas yang turun mengatur arus mudik tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Pemberian rompi ini menindaklanjuti informasi dari intelijen tentang adanya ancaman teroris saat libur panjang Idul Fitri 2016.
"Kita kasih rompi anti-peluru. Pengalaman bom Thamrin aja. Ancaman itu dari informasi intelijen masih tetap ada ya. Thamrin korbannya banyak polisi lalu lintas, jadi harus kita lengkapi rompi di daerah rawan, di persimpangan," kata Irjen Pol Agung di posko mudik di Cikopo, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (2/7/2016).
Advertisement
Agung juga menginstruksikan pada jajarannya agar saat berjaga di perlintasan atau persimpangan di jalur mudik tidak sendirian. Hal itu supaya bisa saling melindungi anggota satu dengan lainnya jika terjadi serangan atau ancaman.
"Ancamannya yang terjadi dari analisa intelijen soal teroris tidak boleh kita abaikan. Jadi tingkat kewaspadaannya ditingkatkan. Jadi, tidak ada petugas jaga di persimpangan sendiri, minimal dua orang. Untuk itu kita serahkan rompi anti-peluru kali ini 50 buah dulu. Ini sudah didesain buat senjata api dan tajam," Agung memungkasi.
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.