Liputan6.com, Jakarta - Duarr... ledakan keras tiba-tiba menggelegar pagi itu, tak lama setelah pengendara sepeda motor misterius menyelonong, memasuki halaman Mapolresta Surakarta.
Bripka Bambang Adi, anggota Provost Polresta Surakarta terhempas. Sejumlah polisi yang akan mengikuti apel persiapan malam takbiran di Mapolresta Solo itu berlarian, mendekati sumber ledakan.
Bripka Bambang yang terluka ringan di wajahnya dan segera dilarikan ke rumah sakit. Sedangkan pemotor Yamaha Mio hijau bernomor polisi AD 6136 HP itu tewas. Sebagian tubuhnya hancur, begitu juga sepeda motor yang ditunggangi.
Usai kejadian menggemparkan ini, polisi langsung mengamankan Mapolresta Solo dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Polisi menemukan identitas pria yang disebut-sebut melakukan bom bunuh diri itu, Nur Rohman. Ia diduga terlibat jaringan teroris.
Sedangkan, Bripka Bambang ingat betul peristiwa yang hampir merenggut nyawanya itu. Saat itu, Selasa 5 Juli sekitar pukul 07.30 WIB, Nur memasuki Mapolresta Solo menggunakan sepeda motor.
Namun, karena menemui jalan buntu, dia lalu berputar balik dan tiba-tiba mengucapkan kalimat syahadat. Bripka Bambang yang bertugas pagi itu langsung mengejar Nur. Namun belum sempat bertanya, Nur merogoh saku jaket dan bom meledak.
Akibat kejadian itu, Bripka Bambang terluka ringan karena terkena ledakan. "Dan langsung dibawa ke rumah sakit," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Solo Komisaris Besar Ahmad Luthfi, Solo, Selasa 5 Juli 2016.
Bom rakitan yang meledak itu termasuk memiliki daya ledak rendah, sehingga tak menimbulkan kerusakan berarti di Mapolresta Solo. Polda Jateng dibantu tim Disaster Victim Identification (DVI) dan Densus 88 menemukan sejumlah material bom bunuh diri itu.
"Antara lain ada beberapa gotri, serpihan benda lain, dan bekas-bekas mesiu akibat ledakan," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Agus Rianto, Jakarta, Selasa 5 Juli 2016.
Pasca ledakan-bom bunuh diri ini, pemerintah pusat dan daerah bersama kepolisian meningkatkan pengamanan di semua sarana dan prasarana transportasi umum. Begitu juga titik rawan lainnya. Tujuan tak lain untuk mencegah terjadinya ledakan yang sama.
Pemerintah kota Solo juga meningkatkan pengamanan. Karena itu, pemerintah mengimbau kepada masyarakat, khususnya warga kota kelahiran Presiden Jokowi itu, agar tetap tenang namun terus waspada.
"Kami minta masyarakat tetap tenang melakukan aktivitas seperti hari biasa, baik itu salat Idul Fitri maupun aktivitas Lebaran yang lain, karena polisi akan menjamin keamanan di Solo," kata Kapolresta Surakarta Komisaris Besar Ahmad Luthfi di lokasi ledakan, Selasa 5 Juli 2016.
Pemerintah Kota Solo juga mengimbau masyarakat agar tetap menjalankan takbir keliling seperti biasa. Begitu juga sejumlah agenda besar seperti Bakdan Ing Solo, juga tetap digelar pemerintahan FX Hadi Rudyatmo itu.
"Saya mengimbau kepada masyarakat Solo untuk tetap tenang. Solo dalam kondisi aman," imbau kepala daerah yang kerap disapa Rudy itu, Solo, Jawa Tengah, Selasa 5 Juli 2016.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga turut meyakinkan masyarakat di wilayahnya, agar tenang dan tidak panik terkait ledakan bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta.
Ganjar juga mengimbau masyarakat Jateng segera melaporkan ke aparat berwenang, jika menemukan hal-hal atau peristiwa yang mencurigakan.
"Segera laporkan ke aparat jika ada hal-hal mencurigakan, biar ditindaklajuti, apapun itu," kata Ganjar, Semarang, Selasa 5 Juli 2016.
Pengamanan Jokowi
Usai serangan bom bunuh diri di Mapolresta Solo, kepolisian meningkatkan pengamanan di mapolres-mapolres. Termasuk, pengamanan terhadap Presiden Jokowi yang saat ledakan terjadi tengah berkunjung ke Kota Padang, Sumatera Barat.
"Pengamanan sebelumnya sudah maksimal. Tetapi akan kita tingkatkan lagi agar lebih optimal," kata Komandan Satuan Tugas Pengamanan Wilayah Kunjungan Presiden Bigadir Jenderal TNI Agus Bakti Fadjari yang sekaligus Komandan Korem 032 Wirabraja di Padang Pariaman, seperti dilansir Antara, Selasa 5 Juli 2016.
Siang itu, Jokowi tetap turun ke jalan menemui warga ke kampung-kampung nelayan. Presiden membagikan sembako gratis kepada warga kurang mampu dan buku kepada anak-anak.
Kedekatan Jokowi dengan warga tetap seperti biasanya, tak ada jarak. Warga berebut bersalaman dan berfoto bareng dengan orang nomor satu di negeri ini.
Jokowi memerintahkan Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti untuk mengejar jaringan pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo.
"Saya sudah perintahkan Kapolri untuk mengejar jaringan-jaringannya, untuk menangkap dan mengungkap yang berkaitan dengan bom bunuh diri di Mapolresta Solo," kata Jokowi dalam keterangan pers yang digelar di Padang, Sumatera Barat, Selasa 5 Juli 2016.
Tak lama bom Solo meledak, Jokowi langsung mendapat laporan dan berharap aparat dapat mengendalikan keadaan.
Jokowi juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang menjalani ibadah puasa pada hari terakhir Ramadan. Kendati, masyarakat diminta tetap waspada mengantisipasi bom susulan.
Meski Jokowi berniat pulang ke kampung halamannya saat Lebaran, namun penyerangan bom di Mapolresta Solo tidak terkait.
"Melihat sasarannya polisi tidak terkait dengan kunjungan Presiden. Kalau soal kegiatan kepala negara, tentunya sudah ada jadwal rutin," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta, Selasa 5 Juli 2016.
"Kalau dilihat hari ini dapat diperkirakan tidak berkaitan dengan Pak Presiden," tegas Agus.
Kelompok ISIS
Advertisement
Sang istri, Siti Aminah, pun sudah dimintai keterangan di Mapolresta Solo usai kejadian ini, ditemani kakak iparnya atau kakak kandung Nur, Mul Purwanto.
Nur Rohman bersama istri dan dua anaknya tinggal di rumah yang juga ditempati kakanya itu. Rumah tersebut merupakan peninggalan orangtuanya, yang beralamat di Sangkrah RT 01 RW 12, Pasar Kliwon, Solo.
Mul Purwanto bersama keluargnaya sebelumnya tinggal di Mojosongo, Solo. Namun kini ikut menempati rumah yang ditempati adiknya, Nur Rohman, setelah pindah dua bulan lalu.
"Karena ini kan rumah keluarga. Selain itu, juga karena istri Nur Rohman sendirian bersama dua anaknya. Nur Rohman itu pergi satu tahun terakhir ini, tapi kita enggak tahu ke mana perginya," kata Yuyuk, istri Mul Purwanto, saat ditemui di rumahnya, Selasa 5 Juli 2016.
Sejak setahun belakangan, Nur Rohman memiliki pandangan berbeda dengan keluarga lainnya. Namun, keluarga tidak berani menegurnya. Padahal, keluarga sangat prihatin terhadap kondisi istri dan anak Nur Rohman.
"Nur Rohman pernah jual bakso keliling. Pernah juga jadi tukang parkir. Tapi setelah mengikuti pemikiran yang keras, dia malah tidak pernah kerja," tutur Yayuk.
Sementara, Lurah Sangkrah Singgih Bagjono membenarkan bahwa NR merupakan warganya. Bahkan, dia pernah menjadi ketua RT di kampungnya.
"Nama ini memang tercatat sebagai warga Sangkrah. Ia sebagai penjual bakso keliling. Tapi sudah lama tak terlihat," kata Singgih, Solo, Jawa Tengah, Selasa 5 Juli 2016.
Polisi menyebut NR alias Nur Rohman sebagai pelaku tunggal dalam aksi bom bunuh diri di Mapolresta Solo.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Agus Rianto mengatakan, dari keterangan sementara saksi dan kronologis di lokasi, diduga kuat Nur Rohman akan mengincar polisi saat apel pengamanan malam Lebaran.
"Pelaku teror kan kalau terjadi menyasar korban cukup besar dan itu bisa apel atau rapat," kata Agus di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta, Selasa 5 Juli 2016.
"Tujuan pelaku ingin memperoleh hasil maksimal, memenuhi target dengan korban cukup besar. Tadi pagi itu kan mau apel itu," sambung dia.
Polisi kini terus menelusuri jejak Nur Rohman dengan jaringan teroris lainnya, termasuk kelompok ISIS. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengungkap Nur Rohman diduga memiliki kaitan dengan Bahrun Naim, otak bom Thamrin pada 14 Januari 2016.
Kepala BNPT Komjen Tito Karnavian mengatakan, keduanya terhubung sosok Abu Muzab, yang telah ditangkap di Bekasi pada Januari 2016.
"Abu Muzab ini berhubungan atau satu sel dengan JADKN (Jamaah Ansarut Daulah Khila fah Nusantara), agak beda sedikit dengan bom Thamrin yang dilakukan JAD (Jamaah Ansarut Daulah)," kata Tito di Mapolresta Solo, Selasa 5 Juli 2016.
Menurut Kapolri terpilih ini, JADKN berafiliasi dengan Bahrun Naim. Sedangkan JAD berafiliasi dengan Abu Jandal.
Namun, BNPT belum mengetahui pengeboman Mapolresta Solo diotaki Bahrun Naim atau tidak. Terlebih, Bahrun Naim kini berada di Suriah, basis ISIS. 2547011
"Tapi bisa saja, selama 6 bulan ini, dia bisa berhubungan dengan yang lain, atau bisa saja dia pelaku sendiri dengan mengambil momentum perintah Abu Muhamad Al Adnani (juru bicara ISIS) untuk melakukan teror di bulan suci," kata Tito.
Dia mengatakan, jaringan-jaringan teroris di Tanah Air saat ini tidak lepas dari kelompok radikal ISIS.
"Sebenarnya jaringan-jaringan saat ini bukan jaringan baru. Adanya ISIS menjadi daya tarik, pengeboman ini tidak lepas dari itu."
Karena itu, Tito mengimbau, sangat penting dilakukan deradikalisasi masyarakat. Sehingga dapat menetralisir terorisme di Tanah Air. "Sehingga kita bisa menetralisir paham radikal," sambung dia.
Sementara, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menegaskan, kemungkinan tindakan Nur Rohman bukan aksi personal.
"Kemungkinan kalau aksi ini (terkait) jaringan besar, ini kecil kemungkinan aksi perorangan. Kita masih selidiki terkait jaringan teroris lain," ujar Badrodin dalam kesempatan yang sama.
Kendati, ada kemungkinan pelaku termotivasi kelompok teroris lain. "Bisa kemungkinan ada motivator, memberi bantuan. Itu kemungkinan karena kita masih penyelidikan," sambung Badrodin.
Badrodin memperkirakan, Nur Rohman pernah belajar merakit senjata. Menurut dia, pelaku memiliki jaringan di balik aksinya. "Dia pernah belajar merakit bom."
"Kalau bom bunuh diri, kecil kemungkinan dilakukan perorangan, ada kemungkinan jaringan-jaringan di baliknya. Bisa dipastikan ada yang mendorongnya," ungkap jenderal yang akan pensiun itu.
Ke depan Polri akan lebih waspada dan meningkatkan pengamanan. Mulai dari mapolda hingga pos-pos kepolisian. "Pengamanan sampai ke pos-pos ke depan," tegas Badrodin.
Bom Madinah
Ledakan bom bunuh diri di Mapolresta Solo hampir berbarengan dengan ledakan bom bunuh diri Madinah, Arab Saudi. Ledakan yang tak jauh dari masjid Nabawi itu berada di masjid syiah.
Ledakan bom sebanyak tiga kali itu, disebut-sebut dilakukan pelaku menggunakan mobil di area parkiran saat umat muslim di sana tengah berbuka puasa.
Seperti dilansir The Guardian yang mengutip pernyataan media lokal, Selasa 5 Juli 2016, ledakan bom Madinah ini merenggut nyawa dua polisi yang berada di luar kompleks makam Nabi Muhammad SAW.
Stasiun TV Al-Arabiya menyebutkan empat polisi tewas dan seorang bomber tewas dalam peristiwa bom bunuh diri ini.
Dari sejumlah tayangan yang beredar secara online terlihat asap mengepul di dekat masjid, usai ledakan. Sementara itu, video kedua menunjukkan dua polisi tergetelak di area parkir mobil dengan api yang menjulur ke atas.
Sementara CNN menyebutkan, empat orang tewas dalam bom bunuh diri Madinah, sementara satu lainnya terluka.
Ledakan bom bunuh diri di Masjid Nabawi ini merupakan serangan ketiga dalam 24 jam terakhir yang melanda Arab Saudi.
Sebelumnya, seorang perwira berhasil menggagalkan percobaan pengeboman di dekat konsulat AS di Jeddah, sementara seorang bomber lainnya disebut meledakkan diri di sebuah masjid di Provinsi Qatif bagian timur Arab Saudi, yang dihuni mayoritas Syiah, sesaat sebelum matahari terbenam. Kota Qatif dikenal sebagai pusat bisnis.
Masjid Nabawi di Madinah dibangun pada abad ke-7 oleh Nabi Muhammad. Selain terdapat makam Nabi Muhammad, juga terdapat dua makam sahabat Nabi Muhammad yaitu khalifah Abu Bakar Al-Shiddiq dan Umar bin Khattab.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas peristiwa pengeboman ini. Namun ledakan di Qatif dan di dekat Konsulat AS di Jeddah disebut serupa dengan pola yang dilakukan kelompok ISIS, yakni yang menargetkan kawasan mayoritas Syiah dan perwakilan AS serta kepentingan Arab Saudi.
Januari 2016 lalu, serangan bom bunuh diri juga mengguncang sebuah masjid kaum Syiah di Kota Mahasen, Arab Saudi. Serangan di wilayah timur Arab Saudi itu menewaskan 4 orang dan melukai 18 warga.
Pada akhir Oktober 2015, kelompok ISIS juga mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di sebuah masjid Syiah di Kota Najran, Arab Saudi. Ketika itu satu orang tewas dan 16 lainnya terluka.
ISIS juga mengklaim bertanggung jawab atas serangan di masjid di kompleks markas pasukan khusus di Kota Abha, Arab Saudi pada awal Agustus 2015. 15 Orang tewas dan 9 luka-luka dalam serangan itu.