Ketua DPR: Terorisme Ganggu Stabilitas Politik dan Ekonomi

Ketua DPR Ade Komrudin menyoroti aksi bom bunuh diri di Polres Solo, Jawa Tengah, kemarin.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 06 Jul 2016, 15:00 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2016, 15:00 WIB
20160706-Sejumlah Pejabat Negara Hadiri Open House Ketua DPR Ade Komarudin
Ketua DPR Ade Komarudin (kedua kiri) bersama Sekjen Partai Golkar Idrus Marham (kedua kanan) saat acara Open House di Rumah Dinas Ketua DPR, Jakarta, Rabu (6/7). (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Merayakan Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah, Ketua DPR  Ade Komrudin menggelar open house di rumah dinasnya.‎ Dalam kesempatan tersebut, Ade menyoroti aksi bom bunuh diri di Polres Solo, Jawa Tengah, kemarin.

"Saya berharap dengan terjadinya ledakan di Solo semoga menjadi pendorong bagi segeranya pemerintah dan DPR membahas tuntas Undang-Undang Terorisme," kata Ade Komarudin di rumah dinasnya, Jalan Widya Chandra III Nomor 10, Jakarta Selatan, Rabu (6/7/2016).

Pria yang akrab disapa Akom ini menuturkan, ‎kejadian bom bunuh diri yang sudah beberapa kali di Tanah Air ini harus disikapi secara lebih serius. Agar jaringan terorisme di Indonesia bisa diberantas dan tidak lagi membut resah keamanan serta kenyamanan masyarakat.

"Kejadian ini mengharuskan kita dari segi peraturan perundangan maupun segi kerja politik tetap bekerja keras, agar terorisme dapat di bendung di negeri ini," tutur dia.

Politikus Partai Golkar ini melanjutkan, aksi bom bunuh diri dan aksi terorisme lainnya telah mengganggu stabilitas keadaan dalam negeri, bukan hanya dari segi keamanan saja.

"Tentu terorisme ini sangat mengganggu stabilitas politik, sangat mengganggu pertumbuhan ekonomi di tengah tantangan melesunya ekonomi dunia yang berdampak pada perekonomian Indonesia," ujar‎ dia.

Selain itu, tak luput Akom juga mengapresiasi kinerja Kepolisian yang sudah maksimal sehingga meminimalisir jatuhnya korban lebih banyak.

"Yang harus dimaksimalkan untuk itu saya kira dari segi intelejen, di mana segi pencegahan terorisme ini tentu baik dri ideologi segi pendidikan yang harus memungkinkan kita untuk bekerja keras dalam pencegahan," tandas Akom.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya