Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membantah keras pemberitaan yang menyebutkan dirinya terlambat mengikuti salat Id di Masjid Istiqlal Jakarta, Rabu pagi.
"Itu pemberitaan insinuatif, tanpa konfirmasi ke saya. Pemberitaan insinuatif adalah pemberitaan bersifat menyindir. Kesan yang timbul dari berita itu, sekelas Menag saja salat Idulfitri terlambat dan cenderung sangat tendensius," kata Menag di Jakarta seperti dikutip Antara, Rabu 6 Juli 2016.
Berita keterlambatan Menag itu tersebar di sejumlah media online pada Rabu pagi. Pemberitaan tersebut awalnya dilansir dua portal media terkemuka di Jakarta.
Advertisement
Dalam pemberitaan itu disebutkan bahwa mobil Menag berpelat B 1827 RFS memasuki area Masjid Istiqlal sekitar pukul 06.50 WIB. Saat itu imam masjid sedang membacakan surat Al Fatihah rakaat pertama.
"Di sinilah letak kesalahan pemberitaan yang dilansir dua portal media tersebut yang kemudian tersebar luas di berbagai portal media online lainnya. Wartawan dari dua portal online tersebut tidak cermat," kata Menag.
Kedua wartawan itu menurut dia tidak melakukan check and re-check terhadap keberadaan Menag. Mereka hanya melihat mobil Menag datang terlambat dan langsung memberi kesimpulan bahwa Menag terlambat salat Id di Istiqlal, padahal kronologi kejadiannya tidak seperti yang diberitakan.
"Saya datang di Masjid Istiqlal, lalu duduk bersila di samping Pak Wapres sebelum imam berdiri dan bertakbiratul ihram mengimami salat Id," kata Lukman.
Peristiwa sebenarnya, menurut Lukman, jam 06.34 mobilnya terjebak macet di pertigaan sebelum Gereja Katedral. Karena terjebak macet, ia memutuskan jalan cepat setengah berlari memasuki Masjid Istiqlal.
Tidak sampai 10 menit sejak itu, ia sudah duduk di samping Wapres di shaf terdepan, persis di belakang imam. Sekitar semenit setelah itu imam dan seluruh jamaah berdiri untuk memulai salat Id berjamaah.