Menag Nasaruddin Umar Kenang Jasa dan Persahabatan dengan Paus Fransiskus

Nasaruddin berinteraksi langsung dengan Paus Fransiskus dalam kunjungan apostoliknya di Indonesia pada 3-6 September 2024, di mana keduanya menandatangani Deklarasi Istiqlal.

oleh Khairisa Ferida Diperbarui 21 Apr 2025, 16:47 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2025, 16:42 WIB
Kemunculan mengejutkan Paus Fransiskus di akhir misa di Lapangan Santo Petrus di Vatikan, Minggu (6/4/2025).
Kemunculan mengejutkan Paus Fransiskus di akhir misa di Lapangan Santo Petrus di Vatikan, Minggu (6/4/2025). (Dok. AP/Andrew Medichini)... Selengkapnya

Liputan6.com, Vatican City - Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menyampaikan duka mendalam atas wafatnya pemimpin Umat Katolik Paus Fransiskus. Bagi Nasaruddin, Paus Fransiskus adalah salah satu sahabat dekatnya.

"Saya mengucapkan duka sedalam-dalamnya atas wafatnya Paus Fransiskus. Tentu jasa dan persahabatan beliau tidak bisa kita lupakan," ujar Menag Nasaruddin dalam pernyataan tertulisnya, Senin (21/4/2025).

"Tentu doa kita semoga yang mulia mendapat tempat yang layak di sisi-Nya sesuai dengan kebajikan yang telah dilakukannya."

Menag Nasaruddin dan Paus Fransiskus dikenal sebagai dua tokoh yang memiliki jalinan persahabatan.

Nasaruddin, dalam kapasitasnya sebagai imam besar Masjid Istiqlal, menandatangani Deklarasi Istiqlal pada 5 September 2024. Dalam kesempatan itu, dia mengenalkan kepada Paus Fransiskus bahwa Masjid Istiqlal adalah rumah besar bagi kemanusiaan.

"Baru saja (Paus Fransiskus) telah mengunjungi Indonesia, termasuk mengunjungi Masjid Istiqlal dan memberikan pernyataan bersama yang sangat mengglobal," sebut Nasaruddin.

"Semoga kerja sama kita, Indonesia dan Vatikan, serta wasiat yang telah dirintis Paus Fransiskus dapat kita tindaklanjuti sebagaimana yang telah disepakati."

Kepada umat Katolik yang telah ditinggalkan Paus Fransiskus, Menag Nasaruddin berpesan untuk bersabar dalam menghadapi cobaan.

"Sekali lagi kami semuanya, keluarga besar Kementerian Agama RI dan segenap warga bangsa Indonesia mengucapkan turut berduka cita sedalam-dalamnya atas wafatnya Paus Fransiskus," imbuh Menag Nasaruddin.

Kematian Paus Fransiskus pada Senin diumumkan oleh camerlengo Vatikan yang dijabat Kardinal Kevin Ferrell."Pada pukul 07.35, Uskup Roma, Paus Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya," demikian bunyi pernyataan Kardinal Kevin Ferrell.

 

Apa Isi Deklarasi Istiqlal?

Paus Fransiskus Berangkat dari Roma ke Indonesia
Selain itu, Paus Fransiskus juga dikabarkan tak akan menginap di hotel selama kunjungannya ke Jakarta, melainkan menginap di Kedutaan Besar Vatikan. (Gregorio Borgia / POOL / AFP)... Selengkapnya

Berikut isi Deklarasi Istiqlal 2024 yang ditandatangani oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar dan Paus Fransiskus seperti dikutip dari situs kemenag.go.id:

Deklarasi Istiqlal 2024 Membangun Kerukunan Umat Beragama Demi Kemanusiaan

Seperti yang dapat dilihat dari berbagai peristiwa beberapa dekade terakhir, dunia kita jelas tengah menghadapi dua krisis serius: dehumanisasi dan perubahan iklim.

1. Fenomena dehumanisasi global ditandai terutama oleh meluasnya kekerasan dan konflik, yang sering kali menimbulkan jumlah korban yang mengkhawatirkan. Yang lebih memprihatinkan lagi, agama sering kali diinstrumentalisasi dalam hal ini, yang menyebabkan penderitaan bagi banyak orang, terutama perempuan, anak-anak, dan orang tua. Akan tetapi, peran agama seharusnya mencakup upaya untuk memajukan dan menjaga martabat setiap kehidupan manusia.

2. Eksploitasi manusia terhadap ciptaan, rumah kita bersama, telah menyebabkan perubahan iklim, yang mengakibatkan berbagai konsekuensi yang merusak seperti bencana alam, pemanasan global, dan pola cuaca yang tidak dapat diprediksi. Krisis lingkungan yang sedang berlangsung ini telah menjadi hambatan bagi koeksistensi masyarakat yang harmonis.

Menanggapi kedua krisis ini, dengan berpedoman pada ajaran agama kita masing-masing dan mengakui kontribusi prinsip filosofis Indonesia "Pancasila", kami bersama para pemimpin agama lain yang hadir menyerukan hal-hal berikut:

i. Nilai-nilai yang dianut oleh tradisi agama kita harus dipromosikan secara efektif untuk mengalahkan budaya kekerasan dan ketidakpedulian yang melanda dunia kita. Sesungguhnya, nilai-nilai agama harus diarahkan untuk mempromosikan budaya rasa hormat, martabat, kasih sayang, rekonsiliasi, dan solidaritas persaudaraan untuk mengatasi dehumanisasi dan kerusakan lingkungan.

ii. Para pemimpin agama khususnya, yang terinspirasi oleh narasi dan tradisi spiritual masing-masing, harus bekerja sama dalam menanggapi krisis tersebut di atas, mengidentifikasi penyebabnya, dan mengambil tindakan yang tepat.

iii. Karena ada satu keluarga manusia global, dialog antaragama harus diakui sebagai instrumen yang efektif untuk menyelesaikan konflik lokal, regional, dan internasional, terutama yang dipicu oleh penyalahgunaan agama. Selain itu, kepercayaan dan ritual keagamaan kita memiliki kapasitas khusus untuk menyentuh hati manusia dan dengan demikian menumbuhkan rasa hormat yang lebih dalam terhadap martabat manusia.

iv. Mengakui bahwa lingkungan hidup yang sehat, damai, dan harmonis sangat penting untuk menjadi hamba Tuhan sejati dan penjaga ciptaan, kami dengan tulus menyerukan kepada semua orang yang berkehendak baik untuk mengambil tindakan tegas guna menjaga integritas lingkungan alam dan sumber dayanya, karena kami telah mewarisinya dari generasi sebelumnya dan berharap untuk mewariskannya kepada anak cucu kami.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya