Suhu Mencapai 50 Derajat Celsius, WNI di Qatar Salat Id Dini Hari

Salat Id ini dihadiri Ketua DWP KBRI Doha, Andi Una juga pekerja asing dari India, Pakistan, dan Srilanka serta beberapa masyarakat Qatar.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Jul 2016, 06:08 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2016, 06:08 WIB
Salat Id
Salat Id

Liputan6.com, Jakarta - Sekitar seribu warga negara Indonesia (WNI) memadati Lapangan Olahraga Sekolah Tareeq Bin Ziyad Independent Secondary School for Boys untuk menunaikan salat Idul Fitri 1437, Rabu 6 Juli 2015.

Namun, mereka harus menjalankan salat Id dini hari, sekitar pukul 05.00 waktu setempat karena temperatur pada siang hari mencapai 50 derajat Celsius.

Konsuler KBRI Doha, Boy Dharmawan, menyebut, salat Id ini dikoordinasi KBRI Doha dan bekerja sama dengan Indonesia Muslim Society in Qatar (IMSQA) serta Persatuan Masyarakat Indonesia di Qatar (Permiqa). Mereka menjadi wadah bagi 40.000 WNI yang tersebar di berbagai kota di Qatar seperti Dukhan, Messaid, Wakrah, Alkhor dan Doha.

Salat Id ini dihadiri Ketua DWP KBRI Doha, Andi Una juga pekerja asing dari India, Pakistan, dan Srilanka serta beberapa masyarakat Qatar.

Untuk meramaikan acara, panitia menyediakan 1.000 nasi kotak. Acara ini juga memperoleh penjagaan ekstra ketat dari pihak keamanan Qatar. Mengingat peristiwa teror yang terjadi di beberapa negara seperti Saudi Arabia, Turki, Bangladesh, Irak, dan Indonesia.

Sementara imam salat Id adalah Muhammad M Hasan dan khatib Salman Muhammad Fadil serta sambutan oleh Abdullah sebagai Ketua IMSQA.

Sedangkan pejabat KBRI Doha mewakili Duta Besar RI untuk Qatar adalah Muhammad Basri Sidehabi Zaenur Rofid, Pelaksana Fungsi Protokol dan Konsuler.

Sementara Dubes Basri harus berada di Istana Al Wajbah memenuhi undangan Emir Qatar untuk salat Idulfitri dan bersilaturahmi di Kompleks Istana Raja.

Seperti dikutip dari Antara, Kamis (7/7/2016), Dubes Basri mengimbau agar WNI di Qatar tetap menjaga dan meningkatkan rasa persaudaraan dan toleransi setelah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.

Momentum itu juga dimanfaatkan Dubes Basri untuk mengapresiasi kontribusi komunitas Diaspora Indonesia di Qatar yang dinilai pihak pemerintah Qatar sebagai komunitas yang baik dan patuh hukum.

Dalam khotbahnya, Muhammad Hasan mengingatkan kualitas keberhasilan ibadah saat bulan ramadan seorang muslim sesungguhnya dapat dilihat setelah ramadan usai. Serta terletak pada seberapa banyak kebaikan dan kedamaian yang disebar kepada sesamanya.

Setelah salat Id, komunitas Indonesia, khususnya wakil dari 50 organisasi masyarakat di Qatar menghadiri open house yang diadakan di Wisma Duta.

Open house ini juga dihadiri warga asing khususnya kalangan diplomatik di Qatar dan warga Qatar. Halalbihalal ini juga dijadikan ajang promosi kuliner Nusantara antara lain coto Makasar, pecel Madiun, lontong sayur dan berbagai kue tradisional.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya