Temui Pangan Berformalin, Warga Cemas Belanja di Pasar Klender

Warga semakin resah terhadap kesehatan mereka, jika sampai pangan berbahaya itu masuk ke tubuh.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 13 Jul 2016, 21:21 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2016, 21:21 WIB
20160607-BPOM-Sidak-Swalayan-Jakarta-GMS
Petugas BPOM memeriksa beberapa sayuran saat inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Modern Gelael, Jakarta, Selasa (7/6). Sidak dilakukan untuk memastikan tidak adanya kandungan seperti zat seperti borak, formalin, rodamin dll. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Sidak petugas gabungan di Pasar Klender, Jakarta Timur, kembali menghasilkan temuan pangan mengandung formalin. Temuan yang ketiga kalinya itu membuat warga makin khawatir, sekaligus meminta pemerintah melakukan pengawasan lebih ketat.

Salah seorang pengunjung pasar Yunita mengatakan, pemerintah sebaiknya terus melakukan pengawasan dengan ditemukannya lagi makanan mengandung zat berbahaya itu. Sebab, warga semakin resah terhadap kesehatan mereka, jika sampai pangan berbahaya itu masuk ke tubuh.

"Saya harap pemerintah bisa terus mengawasi. Semua orang kan inginnya sehat. Kalau kayak gini bisa jadi penyakit buat konsumen. Apalagi kita belanja kan mengeluarkan uang," tutur Yunita di Pasar Klender, Cakung, Jakarta Timur, Rabu (13/7/2016).

Namun, perempuan 36 tahun itu mengaku punya kebiasaan menghindari pangan yang kemungkinan mengandung bahan formalin atau pengawet.

"Saya belanja ikan saja, seperti ikan mas. Kalau ikan teri saya pilih-pilih karena biasanya pakai yang gituan (formalin)," ujar Yunita.

Pengunjung pasar lain, Azizah (45) menyatakan sangat khawatir untuk berbelanja tahu di Pasar Klender dengan temuan makanan berbahan kimia berbahaya itu.

"Kita jadi khawatir. Mesti lebih was-was. Makanya kalau beli ayam saya pilah dulu. Kalau yang enggak dilalatin berarti pakai formalin," terang Azizah.

Kepala Suku Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Timur Agung Priambodo menjelaskan, razia akan terus rutin dilakukan di sejumlah pasar di Jakarta Timur. Hal itu guna mencegah penyaluran pangan ilegal dan mengandung bahan berbahaya ke pasar-pasar.

"Kita akan rutin terus sampai Desember," tegas Agung.

Dalam sidak di pasar tersebut, petugas masih menemukan pangan mengandung formalin. Asisten Perekonomian Pemkot Jakarta Timur Eric Zakaria Lumbun merinci, sudah ketiga kalinya di pasar itu ditemukan makanan mengandung zat berbahaya jenis formalin.

"Di Pasar Klender SS ini ketiga kalinya kita berhasil menjaring tiga item khusus. Tahu berformalin, ayam berformalin, mie kuning berformalin," kata Eric.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya