Desmond DPR: Jika Benar Ditembak Mati, Teroris Santoso Apes

Selama ini, teroris Santoso dikenal lihai dalam pelarian. Santoso kabur ke Gunung Biru, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah sejak 2012.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 19 Jul 2016, 11:24 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2016, 11:24 WIB
Santoso
Tidak adanya suplai logistik membuat kelompok teroris Santoso kelaparan dan terjepit (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Buron teroris kelas kakap, Santoso alias Abu Wardah itu diduga tewas dalam baku tembak dengan Satuan Tugas (Satgas) Tinombala. Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa ‎mengatakan Senin 18 Juli 2016 menjadi hari kesialan bagi pimpinan kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) itu.

Selama ini, buron teroris Santoso dikenal lihai dalam pelarian. Santoso kabur ke Gunung Biru, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah sejak 2012.

"Kalau memang benar baru tertangkap (ditembak) hari ini, ya itu hari apesnya (sial) Santoso. Orang itu berarti hebat ‎karena susah ditangkap," kata Desmond di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (19/7/2016).

Politikus Partai Gerindra ini mengingatkan, agar seluruh penegak hukum dan masyarakat tetap waspada. Walau Santoso berhasil ditembak mati, paham terorisme akan tetap bermunculan. Lantaran, ada beberapa faktor yang memengaruhi paham radikal tumbuh di Indonesia.

"Ditangkap ini teroris di kita selesai tidak, kalau saya melihatnya tidak selesai juga karena apa akan muncul Santoso-Santoso lain. Ada dua hal, pertama paham radikal dan kedua ini karena tidak puas terhadap kehidupan," ujar Desmond.

Selain itu, dia mengimbau kepada aparat penegak hukum agar tetap mengedepankan langkah-langkah persuasif dalam menangani tindak pidana terorisme. Jika dimungkinkan, kata dia, jangan ada korban.

"Teroris itu harus ditangani persuasif, menggunakan criminal justice system dan memperhatikan HAM. Jadi jangan seperti mem-PKI-kan orang, jadi tidak terjadi seperti ini (tembak-menembak)," Desmond menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya