Survei SMRC: Elektabilitas Jokowi 32,4 Persen, Prabowo 9,4 Persen

Menurut Sirojudin, tren dukungan untuk Jokowi naik setahun terakhir. Sebaliknya Prabowo menurun.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 24 Jul 2016, 20:22 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2016, 20:22 WIB
20160721- Presiden Jokowi Jelaskan Manfaat Tax Amnesty di Istana- Faizal Fanani
Presiden Joko Widodo. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Hasil Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebutkan elektabilitas Presiden Joko Widodo atau Jokowi cukup tinggi, yakni 32,4 persen.

"Bila pemilihan presiden diadakan sekarang, Jokowi mendapat dukungan terbanyak (32,4%), selanjutnya Prabowo Subianto (9,4%). Nama-nama lain di bawah 3 persen," ucap Direktur Program SMRC Sirojudin Abbas di Kantor SMRC, Cikini Jakarta, Minggu (24/7/2016).

Menurut Sirojudin, tren dukungan untuk Jokowi naik setahun terakhir. Sebaliknya Prabowo menurun.

"Kenaikan dukungan pada Jokowi ini konsisten dengan tingkat kepuasan atas kinerjanya yang semakin produktif hingga Juni 2016. Pada kelompok yang tidak puas kinerja Jokowi, dukungan kepada Prabowo lebih tinggi dibanding ke Jokowi,"jelas Sirojudin

Penilaian elektabilitas ini, lanjut Sirojudin,  berangkat dari evaluasi atas kinerja presiden dan wakilnya. Dalam evaluasi itu, sebesar 67% persen puas dengan kinerja Jokowi dan 30 kurang/tidak puas.

Dua bidang yang mengalami kemajuan paling tinggi adalah pembangunan infrastruktur yakni 71 persen dan pelayanan kesehatan yang terjangkau yakni 61 persen dibanding tahun lalu. Pada bidang lain kepuasan di bawah 50 persen.

"Meskipun yang menilai semakin baik lebih banyak jumlahnya di banding yang menilai semakin buruk, lebih banyak warga yang menilai kinerja pemerintah Jokowi tidak ada perubahan dalam meningkatkan pemerataan kesejahteraan dan dalam menekan korupsi," ucap Sirojudin.

Survei digelar pada 22-28 Juni 2016 di 34 provinsi dengan teknik wawancara tatap muka terhadap 1.027 responden yang punya hak pilih. Margin of error rata-rata 3,1% dengan tingkat kepercayaan 95%.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya