Liputan6.com, Jakarta - Sholat jamak taqdim merupakan cara menggabungkan dua sholat fardhu dalam satu waktu, tepatnya waktu sholat pertama. Misalnya, sholat Dzuhur dan Ashar dikerjakan saat waktu Dzuhur, atau sholat Maghrib dan Isya dikerjakan saat waktu Maghrib.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Memahami niat sholat jamak taqdim sangat penting karena niat merupakan salah satu rukun sholat yang menentukan kesahan ibadah. Terutama bagi mereka yang sedang bepergian atau memiliki udzur syar'i lainnya sangat perlu memahami niat sholat jamak taqdim ini.
Sholat jamak taqdim memberikan kemudahan bagi mereka yang sedang dalam perjalanan jauh atau memiliki kondisi tertentu yang membuat sulit untuk melaksanakan sholat tepat waktu. Namun, penting untuk memahami syarat dan ketentuannya agar sholat yang dikerjakan sah.
Banyak muslim mungkin masih ragu atau kurang memahami tentang niat dan tata cara sholat jamak taqdim. Rasa ragu ini wajar, mengingat pentingnya kesempurnaan ibadah. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Kamis (10/4/2025).
Bacaan Niat Sholat Jamak Taqdim
Melansir dari buku Pedoman Praktis Sholat Wajib & Sunnah tulisan Akhmad Muhaimin Azzet (2013) dan Islam Memberikan Kemudahan Melalui Salat Jamak dan Qasar, berikut bacaan niat sholat jamak taqdim:
Dzuhur dan Ashar:
Arab: أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ لِلهِ تَعَالَى
Latin: Ushallî fardladh-dhuhri arba'a raka'âtin majmû'an bil-'ashri jam'a taqdîmin lillâhi ta'ala.
Artinya: 'Saya niat shalat fardhu Dzuhur empat rakaat dijamak bersama Ashar dengan jamak taqdim karena Allah Ta'ala.'
Maghrib dan Isya:
Arab: أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالعِشَاءِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ لِلهِ تَعَالَى
Latin: Ushallî fardlal-maghribi tsalatsa raka'âtin majmû'an bil-'isyâ'i jam'a taqdîmin lillâhi ta'ala.
Artinya: 'Saya niat shalat fardhu Maghrib tiga rakaat dijamak bersama Isya dengan jamak taqdim karena Allah Ta'ala.'
Makna niat sholat jamak taqdim menekankan pada penggabungan dua sholat fardhu dalam satu waktu, dengan niat yang spesifik untuk menjamak sholat tersebut. Niat ini harus diucapkan dengan khusyuk dan disertai keyakinan bahwa kita sedang melaksanakan ibadah kepada Allah SWT. Keikhlasan dan kesungguhan dalam berniat akan menambah nilai ibadah kita.
Advertisement
Ketentuan Sholat Jamak Taqdim
Melansir dari Pedoman Praktis Sholat Wajib & Sunnah tulisan Akhmad Muhaimin Azzet (2013) dan laman Kemenag, sholat jamak taqdim memiliki beberapa ketentuan yang harus dipenuhi agar sholatnya sah. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 185: 'Dan apabila kamu dalam perjalanan dan tidak memperoleh imam, maka bolehlah kamu menjamak shalat itu.'
Berikut beberapa ketentuannya:
-
Tertib: Sholat pertama harus didahulukan. Dzuhur sebelum Ashar, dan Maghrib sebelum Isya. Urutan ini tidak boleh dibalik. Jika dibalik, maka sholat jamak taqdim menjadi tidak sah. Hal ini penting untuk diingat agar ibadah kita sesuai dengan tuntunan agama.
Ketaatan pada urutan sholat ini menunjukkan kedisiplinan dan ketelitian kita dalam menjalankan ibadah. Dengan memahami dan menjalankan ketentuan ini, kita dapat memastikan bahwa sholat jamak taqdim yang kita kerjakan sah dan diterima Allah SWT.
-
Niat: Niat jamak harus dibaca pada sholat pertama, sebaiknya bersamaan dengan takbiratul ihram. Niat ini merupakan bagian penting dari sholat jamak taqdim. Tanpa niat yang benar, sholat jamak taqdim tidak sah.
Membaca niat dengan khusyuk dan memahami maknanya akan meningkatkan kualitas ibadah kita. Kesalahan dalam mengucapkan niat dapat menyebabkan sholat menjadi tidak sah. Oleh karena itu, penting untuk mempelajari dan memahami bacaan niat sholat jamak taqdim dengan benar.
-
Muwalat (Berurutan): Tidak boleh ada jeda yang lama antara sholat pertama dan kedua. Setelah salam sholat pertama, langsung takbiratul ihram untuk sholat kedua. Jeda yang terlalu lama dapat membatalkan sholat jamak.
Kecepatan dalam berganti dari sholat pertama ke sholat kedua menunjukkan kesungguhan dan kekhusyukan kita dalam beribadah. Dengan demikian, kita dapat lebih fokus dalam menjalankan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
-
Safar (Perjalanan): Sholat Jamak Taqdim dibolehkan bagi musafir (orang yang sedang melakukan perjalanan) dengan jarak minimal 82 km (menurut sebagian ulama). Namun, ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai jarak minimal ini. Beberapa ulama berpendapat bahwa jarak minimal tersebut adalah 89 km.
Ketentuan jarak ini perlu diperhatikan agar sholat jamak taqdim yang dilakukan sesuai dengan tuntunan agama. Jika ragu, sebaiknya konsultasikan dengan ulama atau ahli agama yang terpercaya untuk memastikan kesahan sholat kita.
-
Udzur Syar'i: Selain safar, sholat jamak taqdim juga diperbolehkan jika ada udzur syar'i lainnya, seperti sakit. Udzur syar'i adalah kondisi yang menghalangi seseorang untuk melaksanakan sholat tepat waktu.
Udzur syar'i ini perlu dibuktikan dan dipertimbangkan secara bijak. Jika seseorang merasa memiliki udzur syar'i yang memungkinkan untuk menjamak sholat, sebaiknya berkonsultasi dengan ulama atau ahli agama untuk mendapatkan kepastian.
Tata Cara Sholat Jamak Taqdim
Melansir dari berbagai sumber termasuk Kemenag RI, tata cara sholat jamak taqdim pada dasarnya sama dengan sholat biasa, hanya saja digabungkan dalam satu waktu dan dengan niat jamak taqdim.
-
Membaca Niat Jamak Taqdim: Bacalah niat jamak taqdim pada awal sholat pertama, bersamaan dengan takbiratul ihram. Niat ini harus diucapkan dengan khusyuk dan sungguh-sungguh.
Ketepatan dalam membaca niat sangat penting untuk memastikan kesahan sholat jamak taqdim. Pastikan Anda memahami bacaan niat dengan benar dan melafalkannya dengan khusyuk.
-
Mengerjakan Sholat Pertama: Kerjakan sholat pertama (Dzuhur atau Maghrib) terlebih dahulu secara lengkap dan benar, sesuai dengan jumlah rakaatnya masing-masing.
Perhatikan setiap gerakan dan bacaan dalam sholat pertama agar ibadah kita khusyuk dan sesuai dengan tuntunan agama. Jangan terburu-buru dan fokuslah pada setiap gerakan dan bacaan.
-
Beralih ke Sholat Kedua: Setelah salam sholat pertama, segera beralih ke sholat kedua (Ashar atau Isya) tanpa jeda yang lama. Lakukan takbiratul ihram untuk memulai sholat kedua.
Kecepatan dalam beralih ke sholat kedua menunjukkan kekhusyukan dan kesungguhan kita dalam beribadah. Jangan ada jeda yang lama agar sholat jamak taqdim tetap sah.
-
Mengerjakan Sholat Kedua: Kerjakan sholat kedua secara lengkap dan benar, sesuai dengan jumlah rakaatnya masing-masing. Perhatikan setiap gerakan dan bacaan.
Fokuslah pada setiap gerakan dan bacaan dalam sholat kedua agar ibadah kita khusyuk dan sesuai dengan tuntunan agama. Jangan terburu-buru dan pastikan setiap gerakan dan bacaan dilakukan dengan benar.
-
Salam: Setelah menyelesaikan sholat kedua, ucapkan salam untuk mengakhiri sholat jamak taqdim. Salam merupakan penutup sholat yang menandakan berakhirnya ibadah.
Ucapkan salam dengan khusyuk dan rasa syukur karena telah menyelesaikan sholat jamak taqdim.
Sholat jamak taqdim merupakan keringanan yang diberikan agama Islam. Penting untuk memahami syarat dan ketentuannya agar sholat yang dikerjakan sah dan diterima Allah SWT. Jika ragu, konsultasikan dengan ulama atau ahli agama terpercaya.
Advertisement
