Angin Kencang Robohkan Tenda di Lokasi Eksekusi Mati

Angin kencang dan hujan deras yang mengguyur kawasan Pulau Nusakambangan membuat eksekusi mati sempat terkendala.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 29 Jul 2016, 01:42 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2016, 01:42 WIB
Ilustrasi Liputan Khusus Eksekusi Mati
Ilustrasi Liputan Khusus Eksekusi Mati

Liputan6.com, Jakarta - Angin kencang dan hujan deras yang mengguyur kawasan Pulau Nusakambangan serta Dermaga Wijayapura di Cilacap, Jawa Tengah, membuat eksekusi mati sempat terkendala. Cuaca yang tak bersahabat itu membuat pelaksanaan eksekusi menjadi molor.

Bahkan, menurut informasi yang diterima dari Saut Edward, pengacara salah satu terpidana mati Zulfiqar Ali, tenda di lokasi eksekusi sempat roboh karena kencangnya angin.

"Iya, tenda sempat roboh. Dan banyak petugas di sana yang basah kuyup," ujar Saut saat dihubungi via telepon, Jumat (29/7/2016) dini hari. 

Dia mengatakan, kebetulan yang tengah berada di tenda lokasi eksekusi ketika itu bukan regu tembak, melainkan petugas pendukung lainnya. Sebab, saat angin kencang merobohkan tenda, terpidana mati yang akan dieksekusi belum dibawa ke lokasi.

"Bukan petugas menembak (yang basah kuyup), tapi biasanya kan ada yang mengatur segalanya macam gitu loh," ujar Saut.

Sementara itu, eksekusi mati jilid III di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, telah dilaksakan, mulai pukul 00.00 WIB. Saat ini eksekusi mati masih berlangsung karena tak semuanya bisa dilakukan sekaligus akibat buruknya cuaca.

"Yang jelas sekarang sudah jalan. Saya dapat laporan sudah berlangsung 3 orang," ujar Koordinator Lapas Se-Nusakambangan Abdul Aris saat dihubungi Liputan6.com.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya