Liputan6.com, Jakarta Anggita Sari,, model yang juga mantan pacar terpidana mati Freddy Budiman, mengaku tidak kaget dengan curhatan Freddy Budiman kepada Koordinator Kontras Haris Azhar terkait dugaan adanya pejabat tinggi negara yang "bermain" dalam peredaran narkoba.
Anggita mengungkapkan dirinya mengetahui adanya pertemuan Freddy Budiman dengan oknum pejabat-pejabat tinggi. Anggita mengaku tidak kenal siapa dan apa jabatan orang-orang yang bicara dengan Freddy. Namun setiap ada pembicaraan atau pertemuan, mereka termasuk yang diistimewakan. Dan itu diketahui dirinya saat mengunjungi Freddy di Lapas Cipinang 2014 lalu.
"Saya tahunya waktu di Cipinang. Mas Freddy setiap saya telepon atau pas lagi kunjungan kan saya hubungi dulu tuh. Nah, sering juga dia bilang, 'Saya lagi rapat sama hmmmhhhh...jadi tunggu ya' dia bergumam gitu dan saya sudah nangkap apa maksudnya. Orang penting itu," ungkap Anggita kepada Liputan6.com lewat sambungan telepon di Jakarta, Minggu (31/7/2016).
Meski begitu, ia mengakui tidak pernah diceritakan langsung oleh Freddy Budiman soal adanya oknum pejabat tinggi yang ikut bermain narkoba. Menurut dia, Freddy adalah sosok yang tidak mau ambil pusing dan banyak bicara soal transaksi atau peredaran narkoba.
"Dia cool aja. Saya tidak pernah sih secara khusus diceritakan. Tapi dia selalu bilang, 'Biasa tadi pertemuan sebentar sama hmmmh'. Dia mah beneran santai aja," ujar Anggita.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar menegaskan pihaknya akan mengkaji secara mendalam informasi itu. Ini lantaran kabar tersebut sudah berembus sejak dua tahun lalu.
Baca Juga
"Kita tahu itu peristiwa sudah diperoleh 2 tahun lalu. Kemudian yang kedua, kalau kita mau konfirmasi ke Pak Freddy, Pak Freddy-nya sudah tidak ada. Jadi kita menghadapi kondisi seperti itu," kata Boy di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (31/7/2016).
Advertisement
Boy menegaskan, pada prinsipnya Polri berkomitmen menegakkan hukum masalah profesionalisme aparat. Apalagi adanya keterlibatan anggota Polri dalam tindak pidana narkoba.
"Itu yang menjadi prioritas Bapak Kapolri bahwa narkoba suatu kejahatan yang menjadi prioritas," ujar Boy.
Mantan Deputi bidang pemberantasan BNN Benny Mamoto menyesalkan Haris Azhar. Sebab, informasi itu dianggapnya dapat menghancurkan institusi pemberantasan narkoba.
"Saya kasihan masyarakat sudah kemakan isu dan menghujat institusi. Kepercayaan publik jadi hancur kepada kita, padahal kita membangun kepercayaan publik itu tidak mudah," ujar Benny Mamoto kepada Liputan6.com, Jakarta, Sabtu 30 Juli 2016.
Benny yang merupakan orang yang mengungkap dan menangkap Freddy Budiman menegaskan testimoni gembong narkoba itu tak bisa dipertanggungjawabkan. Apalagi tulisan yang disebar oleh Haris Azhar tidak bisa ditelisik kebenarannya.