Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar menyebut ada oknum kepolisian dan Badan Narkotika Nasional yang bekerja sama dengan Freddy Budiman. Kabar itu ia dapat saat mendengarkan curahan hati dari sang terpidana mati tersebut.
Pernyataan itu ditanggapi oleh mantan Deputi bidang pemberantasan BNN Benny Mamoto. Dia menyesalkan pernyataan tersebut. Sebab, informasi itu dianggapnya dapat menghancurkan institusi pemberantasan narkoba.
Baca Juga
"Saya kasihan masyarakat sudah kemakan isu dan menghujat institusi. Kepercayaan publik jadi hancur kepada kita, padahal kita membangun kepercayaan publik itu tidak mudah," ujar Benny Mamoto kepada Liputan6.com, Jakarta, Sabtu (30/7/2016).
Advertisement
Benny yang merupakan orang yang mengungkap dan menangkap Freddy Budiman menegaskan testimoni gembong narkoba itu tak bisa dipertanggungjawabkan. Apalagi tulisan yang disebar oleh Haris Azhar tidak bisa ditelisik kebenarannya.
Mantan calon Gubernur Sulawesi Utara itu menjelaskan, pernyataan Haris hanyalah sebuah upaya menarik perhatian. Ia pun mempertanyakan maksud ungkapan tersebut.
"Kalau BNN mau nanya Freddy gimana caranya sekarang? Kenapa tidak diluncurkan 5 hari atau 10 hari sebelumnya (eksekusi). Kalau kayak gini mau nanya siapa?" ucap Benny.
Benny menduga, pernyataan dan cerita itu sengaja disebar Haris karena sudah memperhitungkan dengan matang, yaitu polisi dan BNN tak akan bisa mengonfirmasi pernyataan itu pada Freddy.
"Haris Azhar tahu bahwa BNN maupun polisi tidak bisa konfirmasi ke Freddy. Sengaja disebar saat eksekusi sudah dilakukan," ucap Benny.
Niat Haris, menurut Benny, hanya sensasi saja. Untuk itu publik diminta lebih kritis menanggapi kabar tersebut.
"Tolong tanyakan ke dia dan publik, kalau niatnya mau memberikan informasi pada aparat, harusnya saat Freddy masih hidup. Jangan saat Freddy sudah mati," ucap Benny.
Benny bahkan menunjukkan prosedur pelaporan untuk Haris Azhar, jika memang ingin melaporkannya.
"Langsung sampaikan surat, informasi, ketemu (BNN) kek, langsung didalami bisa dikorek, bisa dikembangkan," ucap Benny.
Ia juga menampik tudingan yang menyebut Freddy membawa dirinya serta orang BNN terbang ke China untuk menunjukkan pabrik narkotika. Tuduhan itu ditegaskannya tidak beralasan.
"Mana bisa BNN bawa napi keluar negeri, enggak boleh itu, enggak ada," Benny menegaskan.