Alasan Mendikbud Akan Terapkan Sistem Sekolah Sehari Penuh

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Efendy akan menerapkan sistem full day school (FDS) atau sekolah sehari penuh.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 08 Agu 2016, 13:42 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2016, 13:42 WIB
Melihat Pelaksanaan UN Hari Pertama di SDN 04 Jakarta
Sejumlah murid SDN 04 Jakarta, bersiap mengikuti Ujian Nasional (UN), Senin (18/5/2015). Sebanyak 153.266 peserta didik SD/MI dan sederajat di Jakarta mengikuti UN yang digelar 18-20 Mei. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy akan menerapkan sistem full day school (FDS) atau sekolah sehari penuh. Apa alasan Muhadjir?

Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini mengaku mendapatkan inspirasi menerapkan sistem baru itu dari sekolah swasta. Beberapa sekolah swasta memang sudah mempraktikkan sistem sekolah sehari penuh.

"Apa yang saya sampaikan juga sudah dipraktikkan oleh banyak sekolah, khususnya sekolah swasta. Dan itu memang betul, dan justru saya banyak diilhami oleh banyaknya sekolah swasta yang menyelenggarakan full day school itu," ujar Muhadjir di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (8/8/2016).

Bila sistem itu diterapkan, para siswa nantinya akan pulang sekolah lebih sore, yakni pukul 17.00 WIB. Namun, para siswa akan libur 2 hari pada Sabtu dan Minggu.

"Jadi kalau sehari penuh itu kan nanti bisa menerjemahkan lebih lanjut dari program Nawacita, di mana pendidikan dasar SD dan SMP itu pendidikan karakter lebih banyak dibanding knowledge base-nya," jelas Muhadjir.

"Banyak waktu memberikan kesempatan guru mendidik anaknya menanamkan pada siswanya karakter yang ada dalam Nawacita itu, dan nanti kompensasinya mungkin hari Sabtu kita bisa liburkan, sehingga waktu dengan orangtua dan kegiatan lainnya akan terkompensasi hari Sabtu-Minggunya," Muhadjir Effendy menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya