Liputan6.com, Jakarta Lumpur mirip di Sidoarjo, Jawa Timur menyembur dan membanjiri rumah warga di sepanjang Jalan Marunda Makmur hingga Kebon Kelapa, Desa Segara Makmur, Kecamatan Tarumajaya, Bekasi Utara. Akibatnya, puluhan rumah tergenang lumpur abu-abu.
Pantauan Liputan6.com di lokasi yang berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta itu, bahu Jalan Marunda Makmur arah Bojong, Jabar, sepanjang dua kilometer tergenang lumpur. Warga pun berusaha menyapu lumpur tersebut.
"Kami enggak pernah diberitahu kalau bisa kayak gini (keluar lumpur dari lantai). Awalnya cuma diberi tahu kalau ada galian pipa di pinggir jalan," ujar salah satu warga, Harbiandi (55) kepada Liputan6.com di Bekasi, Senin (8/8/2016).
Pemilik toko itu mengaku rugi ratusan juta rupiah. Pasalnya, lumpur meluap dari lantai toko bangunan Sumber Makmur milik Harbiandi pada tengah malam tadi.
Salah satu pegawai toko milik Harbiandi, Mamat (50) mengaku kaget saat hendak mengecek barang-barang. Lumpur merembes keluar dari rolling door toko majikannya.
"Saya langsung hubungi juragan, ngeluarin barang-barang," kata Mamat sambil membersihkan lumpur dalam toko itu.
Harbiandi menambahkan, belum tahu soal ganti rugi dari pihak perusahaan gas tersebut. "Saya percaya saja, lagian kami warga sini sudah koordinasi dengan Pak RT, RW sama Pak Kades," kata Harbiandi.
Lantai toko Harbiandi retak di tengahnya. Lumpur mengalir pelan dari retakan lantai keramik tokonya. Belum lagi, dinding hingga langit-langit toko Harbiandi yang ikut retak.
"Enggak tahu mau mulai jualan lagi kapan, ragu juga lihat ini (nunjuk retakan), barang-barang sudah dipindahin ke luar semua," kata Harbiandi.
Toko Sumber Makmur miliknya bukanlah yang pertama jadi korban lumpur. Sebelumnya, toko di sebelah dan rumah warga sederetan tempatnya juga mengalami hal yang sama.
"Sampai saat ini sudah 25 rumah dan toko yang rusak, mungkin terus bertambah," ujar Juhro Harianto (56) Ketua RT 3, RW 08, Kampung Kebon Kelapa, Desa Segara Makmur, Bekasi.
Menurut dia, ketinggian lumpur mencapai 50 sentimeter. Pada saat awal kejadian, lumpur meluap dari kantor RT dan sebuah toko obat.
"Tinggi banget, pas pintunya dibuka kaget, lihat lumpur setinggi paha. Untung aja hujan, kalau enggak, susah itu buangnya," ucap Juhri. (Winda Priscillia)