Jelang Hari Kemerdekaan, Sutan Bhatoegana Tak Pikirkan Remisi

Sutan Bhatoegana mengaku merasa merdeka, meski tertahan di balik jeruji besi.

oleh Arya Prakasa diperbarui 15 Agu 2016, 16:32 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2016, 16:32 WIB
20160815-hari kemerdekaan-bandung-sutan bhatoegana
Sutan Bhatoegana mengikuti perlombaan untuk memperingati Hari Kemerdekaan di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Klas I Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat. (Liputan6.com/Aditya Prakasa)

Liputan6.com, Bandung - HUT RI biasa dimeriahkan dengan berbagai perlombaan. Hal itu pula yang dilakukan penghuni Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Klas I Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.

Beberapa mantan pejabat yang mendekam di lapas itu karena kasus korupsi juga ikut memeriahkan perlombaan tersebut. Mantan tokoh politik yang mengikuti lomba antara lain Sutan Bhatoegana, Suryadarma Ali, dan Andi Malarangeng.

Mantan Komisi VII DPR RI Sutan Bhatoegana mengatakan kegiatan seperti ini sangat bermanfaat untuk para warga binaan. Dia mengaku merasa merdeka, meski tertahan di balik jeruji besi.

"Saya kira acara ini sangat baik buat kita warga binaan di sini, untuk memperingati Hari Kemerdekaan kita walaupun kita saat ini belum merdeka. Sekarang mau terima apa sudah enggak ada apa-apa lagi, sudah bebas. Jadi kalau saya sudah merdeka," kata Sutan di Lapas Sukamiskin Kota Bandung, Senin 15 Agustus 2016.

Bahkan, saat semua warga binaan mengharapkan potongan masa tahanan atau remisi, Sutan memilih tidak. Dia mengaku tak terlalu memikirkan hal itu jelang kemerdekaan.

"Saya enggak mikirin remisi, saya hanya berpikir menghadap kepada Tuhan saja. Saya percaya pasti ada keadilan," ucap Sutan.

Pada Hari Kemerdekaan yang ke-71 Indonesia, dia berharap tidak ada lagi diskriminasi terhadap orang yang hanya terbawa-bawa soal kasus korupsi. Dia mengaku baru mengetahui banyak yang menjadi korban kasus korupsi, setelah berada dalam lapas.

"Mudah-mudahan jangan ada perbedaan atau diskriminasi lagi lah. Seperti ada kepala desa yang kena kasus korupsi bansos, padahal dia tidak tahu apa-apa tapi malah kena hukuman 3-4 tahun. Yang ini menurut saya tidak adil, harusnya ada keadilan," Sutan menjelaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya