AMPG Golkar Nilai Media Sosial Bentuk Opini Masyarakat

AMPG gelar diskusi bertema Digital Demokrasi, Generasi Y, dan Perubahan Strategi Pemenangan Pemilu.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 03 Sep 2016, 07:38 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2016, 07:38 WIB
Angkatan Muda Partai Golkar
Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) menggelar diskusi bertema Digital Demokrasi, Generasi Y, dan Perubahan Strategi Pemenangan Pemilu. (Liputan6.com/Devira Prastiwi)

Liputan6.com, Jakarta Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) menggelar diskusi yang bertema "Digital Demokrasi, Generasi Y, dan Perubahan Strategi Pemenangan Pemilu" di Aula DPP Partai Golkar, Jakarta Barat.

Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menilai diskusi ini merupakan kegiatan visioner yang menunjukkan Golkar adalah partainya anak muda.

"Media sosial sekarang ini sudah jadi pilar kelima yang memainkan peran strategis dalam pembentukan opini. Makanya saya sangat apresiatif dengan kegiatan ini dalam upaya membentuk opini," ucap pria yang karib disapa Setnov di Jakarta, Jumat 2 September 2016.

Sementara itu, Ketua PP AMPG Fahd El Fouz Arafiq mengatakan bahwa diskusi tersebut digelar sebagai upaya untuk menjawab berbagai tantangan dalam perkembangan teknologi. Khususnya di dunia politik dan demokrasi.

"Demokrasi itu ada tiga gelombang. Pertama saat surat kabar ditemukan, kedua penemuan radio, dan ketiga penemuan televisi. Tiga gelombang ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan demokrasi, terutama pada mindset politik manusia," ujar Fahd.

Ia menuturkan, ternyata perkembangan teknologi tidak berhenti. Sebab, secara otomatis demokrasi juga sudah pasti mengalami perkembangan.

"Setelah televisi, sekarang muncul lagi internet dengan segala kecanggihannya. Dengan internet, dunia seakan berada dalam genggaman semua orang (gadget). Jika tidak difungsikan di bawah kontrol yang benar, maka akan berdampak tidak benar pula bagi manusia, sebaliknya, jika difungsikan dengan benar, maka akan kita temukan keuntungan besar dari kemajuan ini," tutur Fahd.

"Kemudahan yang ditawarkan internet membuat demokrasi terdigitalisasi. Demokrasi digital dalam pengertian yang paling sederhana dapat dimengerti sebagai aktivitas politik yang memanfaatkan aplikasi web 2.0 dalam upaya sosialisasi politik, pencitraan, partisipasi hingga penggalangan dukungan," ia menambahkan.

Sementara itu, Ketua Bidang Politik PP AMPG Syahmud Ngabalin menilai perlu adanya kajian khusus mengenai hal ini. Berdiskusi dengan orang-orang yang sudah ahli di bidangnya, menurut dia, diharapkan sebagai salah satu solusi untuk menjawab tantangan serta peluang yang ditawarkan kemajuan teknologi saat ini.

"Jadi tujuan diskusi ini ada tiga penekanan. Pertama memahami perubahan demokrasi akibat inovasi teknologi, kedua memahami karakter dan perilaku pemilih dalam pemilu 2019, serta ketiga menentukan strategi dan cara pemenangan pemilu 2019," Syahmud menegaskan.

Adapun yang bertindak sebagai pemateri dalam diskusi ini yaitu seorang politikus senior Partai Golkar Indra Jaya Piliang dengan didampingi dua panelis lainnya, Safiq Pontoh dan Enda Nasution.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya