89 Calon Haji Alami Gangguan Jiwa di Arab Saudi

Total jemaah haji yang sudah berobat ke dokter kloter berjumlah 93.947 orang.

oleh Muhammad Ali diperbarui 04 Sep 2016, 08:36 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2016, 08:36 WIB
Jemaah haji sakit di Madinah
Jemaah haji sakit di Madinah (Liputan6.com/ Muhammad Ali)

Liputan6.com, Mekah - Delapan hari jelang puncak haji, puluhan anggota jemaah Indonesia masih dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekah, Arab Saudi. Mereka mayoritas menderita penyakit jantung, paru, kencing manis, dan gangguan jiwa.

Kondisi ini terjadi karena dari jumlah 143.630 jemaah yang sudah tiba di Arab Saudi, ada 66,5 persennya merupakan jemaah berisiko tinggi.

Penanggung Jawab Kesehatan Haji yang tergabung dalam Panitia Penyelenggaran Ibadah Haji (PPIH) dr Muchtaruddin Mansyur mencatat, hingga kini total jemaah yang sudah berobat ke dokter kloter berjumlah 93.947 orang. Mereka ada yang dirujuk baik ke sektor maupun KKHI di Madinah atau Mekah.

"Hingga sekarang yang masih dirawat 71 jemaah. Semuanya di KKHI Mekah, di Madinah sudah enggak ada. Mereka yang dirawat lebih banyak laki dibanding perempuan," ujar dr Muchtaruddin di Mekah, Sabtu 3 September 2016.

Dia mengungkapkan, calon haji yang dirawat tersebut telah memiliki riwayat penyakit di Tanah Air. Cuaca ekstrem serta situasi berbeda menjadi pemicu penyakit tersebut muncul.

"Penyakit sudah tahunan jadi kambuh akut di sini. Ada 76 jemaah yang dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi. Hingga kini yang dirawat di RS Arab Saudi ada 28 jemaah di Mekah dan 16 orang di di Madinah," Mochtaruddin mengungkapkan.

Tak hanya penyakit fisik, jemaah yang mengalami gangguan mental pun juga ada. Namun menurut dia, level gangguan kejiwaannya masih wajar.

"Gangguan jiwa ada 89 jemaah di Madinah, namun tidak semua dirawat. Ada yang sudah pulang rawat jalan. Itu di bawah pengawasan dokter kloter. Dirawat di Madinah ada 24 jemaah dan di Mekah 16 orang. Level gangguan jiwanya tidak mengganggu, masih terkendali," ujar Mochtaruddin.

Dia menambahkan, anggota jemaah yang mengalami gangguan kejiwaan itu lantaran faktor usia. Selain juga adanya fungsi-fungsi organ dalam otak yang mengalami degeneratif, sehingga menimbulkan demensia.

Demensia sendiri merupakan suatu kondisi di mana kemampuan otak seseorang mengalami kemunduran. Kondisi ini dapat ditandai dengan keadaan seseorang sering lupa akan sesuatu, keliru, adanya perubahan kepribadian, dan emosi yang naik-turun atau labil.

Sementara itu, jemaah haji wafat per Sabtu 3 September 2016, sudah mencapai 60 orang. Namun begitu jumlah itu dianggapnya lebih sedikit jika dibandingkan dengan tahun lalu pada waktu yang sama.

"Relatif turun dari tahun lalu. Sekarang 60 orang, tahun lalu saat delapan hari sebelum wukuf yang meninggal sudah 89 orang," kata Mochtaruddin.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya