Liputan6.com, Makassar - - Duta Besar Indonesia untuk Filipina Letnan Jenderal TNI Purn Jonny Lumintang mengakui 110 jemaah calon haji (calhaj) warga negara Indonesia (WNI) masih stres meskipun sudah tiba dengan selamat di Bandara Internasional Hasanuddin Makassar hari ini.
"Tolong jangan terlalu banyak ditanya karena mereka masih dalam kondisi stres tentunya," kata Jonny dalam sambutannya saat menyerahkan jemaah calon haji ke Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Minggu (4/9/2016).
Baca Juga
Selama di Filipina, kata Jonny, seluruh WNI calhaj, termasuk Sulsel, berada dalam penjara pihak imigrasi Filipina.
Advertisement
"Mereka di sana betul-betul di penjara. WNI kita di sana ditumpuk dalam sel tanpa AC dan tiap sel ditempatkan 15 orang," ungkap Jonny.
Meski demikian, ia mengakui kehebatan warga Sulsel yang tak pernah takut dengan kondisi tersebut.
"Saya akui orang Sulsel memang berani tak hanya dalam insiden ini, tapi korban Abu Sayyaf yang berhasil kabur dengan melalui ancaman besar pun itu adalah warga Sulsel. Saya pribadi akui keberanian warga Sulsel," ucap Jonny.
Sebelumnya, 177 WNI ditahan oleh pihak imigrasi Bandara Internasional Manila karena menggunakan paspor Filipina. Paspor tersebut diperoleh dengan cara yang ilegal.
Sebanyak 168 telah dipulangkan hari ini. Sisanya sebanyak 9 WNI masih di Filipina. Sebab, pihak Filipina masih membutuhkan keterangan 9 WNI tersebut terkait penyelidikan.
Proses pemulangan 168 WNI menggunakan maskapai penerbangan Air Asia dari Manila menuju Jakarta via Makassar. Sebanyak 110 calon jemaah haji turun di Makassar karena sebanyak 95 orang memang berasal dari Sulawesi, 94 asal Sulsel dan 1 asal Sulbar, serta 15 orang berasal dari Kalimantan Timur, selebihnya turun di Jakarta.