Ini Ciri Keracunan Sianida Versi Ahli Kubu Jessica dari Australia

Ada sedikit perbedaan ciri klinis keracunan sianida versi ahli dari kejaksaan dan dari pihak Jessica. Apa itu?

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 05 Sep 2016, 19:11 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2016, 19:11 WIB
20160829-Sidang-Jessica-Wongso-Jakarta-FF
Terdakwa Jessica Kumala Wongso berbincang dengan kuasa hukumnya saat sidang lanjutan kasus kematian Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (29/8). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Sidang ke-18 kasus kematian Wayan Mirna Salihin menghadirkan saksi ahli dari pihak terdakwa Jessica Kumala Wongso. Saksi yang dihadirkan, yakni ahli patologi forensik dari Australia, Prof Dr Beng Beng Ong.

Dalam kesaksiannya, Beng membeberkan ciri-ciri umum keracunan sianida. Seseorang yang keracunan sianida akan ‎mengalami perubahan warna pada kulitnya.

"Warna kulit menjadi merah terang," ujar Beng melalui penerjemahnya dalam persidangan di PN Jakarta Pusat, Senin (5/9/2016).

Beng menjelaskan, sianida juga memiliki sifat korosif. Karena itu, seseorang yang terpapar racun tersebut akan mengalami pengikisan di lambungnya.

"Kalau kita lihat lapisan lambung dalam mikroskop, akan tampak ciri-ciri tertentu yang disebut vakuolasi sel basal," kata dia.

Beng yang didampingi penerjemahnya kemudian menunjukkan slide show gambar ciri-ciri pengikisan dalam lambung. Gambar tersebut berasal dari jurnal tentang sianida yang pernah dia tulis.

"Kita akan gunakan semacam pewarna, biasanya sel tersebut akan berwarna. Tetapi dalam kasus keracunan sianida, beberapa dari sel tersebut akan kehilangan pewarnaan. Dan ini dikenal dengan istilah vakuolasi sel basal," Beng membeberkan.‎

"Anda bisa lihat sel di sini, ada sel berwarna abu-abu, ini yang disebut pewarnaan. Namun sel di sini yang ditunjukkan dengan laser, sel itu tidak ada pewarnaannya," ujar dia sambil memperlihatkan gambar.

Gambar tersebut, kata Beng, merupakan ciri khas pengikisan lambung yang diakibatkan keracunan sianida. ‎Namun Beng menyayangkan, ciri-ciri tersebut tidak diuraikan dalam hasil pemeriksaan lambung Mirna.

"Ciri-ciri ini tidak diuraikan oleh ahli patologi ketika ia memberi penjelasan. Ya, saya tak menemukan uraian ini di laporan tersebut," tandas Beng.

Bau Almond Pahit

Pada persidangan sebelumnya, sejumlah ahli yang dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) menyebut bahwa zat sianida memiliki bau seperti kacang almond. Dalam hal ini, Beng juga mengungkapkan hal yang sama.

Dia mengatakan, seseorang yang menelan sianida dalam bentuk seperti garam, maka zat sianida itu akan menguap ‎menjadi hidrogen.

"Hidrogen sianida itu yang menjadi gas beracun. Gas ini dijelaskan memiliki bau kayak kacang almond pahit," ucap Beng.

Kendati, tidak semua orang bisa mencium bau almond pahit itu.

Sayangnya, kata Beng, semua ciri-ciri seseorang keracunan sianida ini tidak dijelaskan dalam berita acara pemeriksaan (BAP) kasus kematian Mirna.

"Jadi semua temuan ini, yakni warna kulit merah terang, pengikisan pada lapisan lambung yang menunjukkan vakuolasi, dan bau kacang almond pahit tidak dijumpai pada laporan postmortem atau pasca-kematian," Beng memungkasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya