Liputan6.com, Jakarta Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Niam Sholeh mengatakan, korban dugaan pelecehan seksual dan penggunaan narkoba oleh Gatot Brajamusti (GB) tak hanya delapan orang seperti yang dilaporkan Elza Syarief selaku kuasa hukum anak-anak korban Aa Gatot.
"Bahkan tidak hanya delapan anak kalau informasi yang masuk ke kita. Kalau yang masuk ke kita informasinya tetapi belum verified itu puluhan," ungkap Asrorun di Rutan Pondok Bambu Jakarta, Kamis (15/9/2016).
Hanya yang menjadi masalah, lanjut dia, tidak semua terduga korban Aa Gatot memiliki keberanian untuk melapor.
Advertisement
"Makanya kita sampaikan juga pelaporan ini tidak dalam kerangka untuk penghukuman, tetapi pelaporan ini semata untuk kepentingan proses pemulihan dan juga rehabilitasi," papar Asrorun.
Dia menegaskan, pelaporan ini merupakan kepentingan terbaik untuk si anak. Sehingga para orangtua tidak perlu takut kalau identitas si anak akan terbongkar.
"Ini kepentingan terbaik bagi anak-anak sehingga jika ada yang jadi korban dan takut terpublikasi, dipersilakan datang dan menghubungi kantor KPAI, itu ada mekanisme yang kita sediakan, termasuk merahasiakan identitas korban" Asrorun memungkas.
Komisioner KPAI saat ini tengah mendalami dugaan pelecehan seksual dan penggunaan narkoba oleh Gatot Brajamusti kepada sejumlah anak perempuan.
Salah satu langkah yang telah dilakukan yakni menemui janda mendiang Adjie Massaid, Angelina Sondakh siang tadi. Karena diduga anak tiri Angelina atau Angie itu menjadi korban Aa Gatot.