Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku tidak ada pembicaraan tentang Pilkada DKI Jakarta 2017 saat dia dan Wakilnya Djarot Saiful bertemu Presiden ke-3 RI BJ Habibie.
Pertemuan itu, menurutnya, hanya untuk meminta nasihat tentang pembangunan masa depan di Jakarta, masalah pendidikan, kesehatan serta agama.
Kabar tersebut menjadi berita yang paling disorot sepanjang Jumat 14 Oktober di kanal News Liputan6.com.
Baca Juga
Selain itu, ribuan orang dari Ormas Islam geruduk kantor Ahok dan reaksi Jaksa Penuntut Umum (JPU) saat melihat tebalnya materi pleidoi atau nota pembelaan Jessica Wongso.
Advertisement
Berikut berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 News:
1. Bertemu BJ Habibie, Ini Permintaan AhokÂ
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahokbersama wakilnya, Djarot Syaiful Hidayat bertemu Presiden ke-3 RI BJ Habibie. Pertemuan itu berlangsung Rabu 12 Oktober malam.
Menurut Ahok, pertemuannya dengan Habibie itu dalam rangka silaturahmi sebelum mantan Menristek di era Orde Baru itu pergi ke Jerman.
Ahok mengunggah video dan foto-foto pertemuannya dengan ahli pesawat terbang itu di Instagram, Twitter, dan Facebook-nya. Dalam akun Facebook-nya, Basuki Tjahaja Purnama, Ahok menulis:
"Semalam silaturahmi dan banyak belajar dari Pak B.J Habibie. Diskusi santai mengenai IPTEK, pendidikan, kesehatan, sosial, agama dan pembangunan masa depan Jakarta. Beliau juga memberikan buku-buku biografi kisah perjalanan hidup kepada saya dan Pak Djarot. Sehat terus Pak." Status ini diunggah Ahok pada Kamis (13/10/2016) pagi.
2. Ribuan Orang Geruduk Kantor Ahok Siang Ini
Ribuan orang mengepung Balai Kota Jakarta. Mereka memprotes pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tentang sebuah ayat dalam kitab suci.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, massa akan menyampaikan suara di beberapa lokasi. Pada aksi itu, salah satu ormas, yakni FPI, juga akan mengampanyekan isu menolak Ahok, calon petahana pada Pilkada DKI 2017.
"Kemarin kan perkiraan sekitar 5 ribu (orang). Karena kita sudah tangani dengan serius, bisa kita reduksi dan jangan sampai banyak-banyaklah, untuk apa juga, takutnya nanti ada pihak ketiga menunggangi itu," ujar Awi di Mapolda Metro Jaya, Kamis 13 Oktober 2016.
3. Reaksi Jaksa Melihat Pleidoi Jessica Setebal 3.000 Halaman
Jaksa penuntut umum (JPU) Ardito Muwardi menanggapi ketebalan berkas pleidoi yang disusun kubu Jessica Wongso. Dia menilai, berkas yang tebalnya mencapai sekitar 50 centimeter itu bukanlah materi pleidoi.
"Itu kata demi kata sampai titik komanya hakim semua. Jadi itu catatan transkrip persidangan," tutur Ardito.
Dia menjelaskan, nota pembelaan Jessica sejatinya tak lebih dari 300 halaman. Dan materi itu juga yang dibacakan oleh tim penasihat hukum Jessica sejak persidangan berlangsung Rabu 12 Oktober 2016.
Pihaknya mengklaim sudah menangkap materi pleidoi yang dibacakan pada persidangan ke-28 kemarin. Namun kubu Jessica terus mengulang-ulang materinya, sehingga tak cukup waktu persidangan dalam sehari.