Liputan6.com, Jakarta Ribuan santri berkumpul di pelataran tugu Monas pada apel peringatan Hari Santri Nasional hari ini. Acara tersebut dihadiri Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj.
Said Aqil menuturkan, perayaan Hari Santri Nasional merupakan bentuk penghormatan pada kaum santri senior, dan para pejuang yang rela membela Tanah Air.
"Hari Santri Nasional juga mengukuhkan kembali komitmen umat Islam Indonesia, terhadap persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. Ini penting dilakukan agar semangat nasionalisme terus menerus tersambung, tanpa putus untuk seluruh generasi," ujar Said Aqil di Monas, Sabtu (22/10/2016).
Advertisement
Said Aqil mengatakan, pada peringatan Hari Santri Nasional kedua ini, NU kembali mengingatkan warga akan pentingnya menjaga NKRI dan Pancasila.
"NKRI dan Pancasila dikedepankan di Hari Santri, karena akhir-akhir ini banyak terjadi ancaman. Atau sudah mengendornya, terutama generasi muda mencintai Tanah Air dan Pancasila," ucap dia.
Bahkan, kata Said Aqil, perlunya meningkatkan rasa cinta Tanah Air di kalangan pemuda. Sebab berdasarkan survei, banyak pemuda yang bersimpati pada gerakan terorisme seperti ISIS.
"Konon ada survei, sebanyak 7 persen anak muda simpati pada ISIS. Yang bergabung 1.240-an, yang mati 58. Perlu kita perkuat kembali komitmen kita terhadap NKRI," tegas dia.
Said Aqil menyebut Islam di Nusantara harus kompak memerangi bahaya terorisme. "Kita tunjukkan dunia, umat Islam Indonesia tetap bersatu, solid dengan beragam budaya, suku agama, aliran, dan aliran partai politik."
"Kita tetap solid. Beda dengan Timur Tengah entah kapan bisa selesai perang saudara. Irak korbannya sudah satu juta lebih sejak 2002, Suriah 400 ribu, Indonesia Insya Allah dengan komitmen," tandas Said Aqil.
Peringatan Hari Santi Nasional ini juga dihadiri Menpora Imam Nahrawi, Wakapolri Komisaris Jenderal Syafruddin, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan, para kiai dan tokoh masyarakat.