Gubernur Lemhannas: Isu SARA Munculkan Kekhawatiran di Masyarakat

Media massa diharapkan menjadi sarana pencerahan pentingnya nilai-nilai Pancasila dan demokrasi.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 23 Nov 2016, 11:02 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2016, 11:02 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI Letnan Jendral TNI (Pur) Agus Widjojo menyatakan, munculnya ideologi radikal dan berbau SARA akhir-akhir ini menimbulkan kekhawatiran di masyarakat.

Oleh karena itu, Lemhannas meminta Media massa bersinergi menyebarkan pemahaman Pancasila pada masyarakat. Hal tersebut disampaikan Agus pada acara Silaturahmi dan Refleksi Ketahanan Nasional 2016 dengan pimpinan media massa.

"Minta pertemuan secara berkala, sehingga mampu melahirkan pandangan dan menyamakan persepsi untuk bersinergi berbangsa negara. Indikasi ideologi SARA di masyarakat dewasa ini memunculkan kekhawatiran," ujar Agus di Gedung Lemhannas, Jakarta Pusat, Rabu (23/11/2016).

Menurut Agus, maraknya ideologi radikal dapat memicu keretakan negara. Oleh karena itu dibutuhkan sinergi antara pemerintah dan media massa.

"Ketahanan nasional hanya dapat dicapai melalui sinergi. Kami juga punya harapan pada teman media. Saat ini masa transisi demokrasi, sebab masih banyak komponen bangsa yang berbeda pandangan terutama pandangan politik, menyelesaikan melalui cara non-demokrasi atau dengan cara paksaan," ujar Agus.

Agus berharap, media massa dapat menjadi guru bangsa yang mencerahkan masyarakat mengenai pentingnya demokrasi dan ideologi Pancasila.

"Dibutuhkan guru bangsa untuk beri arah bangsa. Harapan media berperan sebagai guru bangsa yang bisa mencerahkan publik. Rakyat membutuhkan arahan dari komponen bangsa yang memilkki nasib lebih diuntungkan," Agus menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya